Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berita Terpopuler: Bos Mayapada Borong Saham Rp 1,17 Triliun dan Harga Pertamax Naik

Kompas.com - 27/02/2018, 07:37 WIB
Erlangga Djumena

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -  Aksi pendiri Mayapada Group, Dato' Sri Tahir yang memborong saham PT Sentul City Tbk (BKSL) dengan nilai Rp 1,17 triliun menjadi salah satu berita terpopuler di Kompas.com pada Senin (26/2/2018).

Tahir mengungkapkan beberapa pertimbangan dalam membeli saham BKSL tersebut. Dengan suntikan pendanaan tersebut, secara resmi dia memiliki 6,1 persen kepemilikan saham di BKSL.

Selain aksi Bos Mayapada, kenaikan harga Pertamax juga mendapatkan perhatian dari pembaca Kompas.com.

Berikut 5 berita populer kanal Ekonomi Kompas.com:

1. Borong Saham Sentul Rp 1,17 Triliun, Ini Alasan Bos Mayapada

Pada 31 Januari lalu terjadi pembelian saham PT Sentul City Tbk (BKSL) dengan nilai sebesar Rp 1,17 triliun. Belakangan diketahui bahwa pembelinya adalah pendiri Mayapada Group, Dato' Sri Tahir. Dia mengungkapkan beberapa pertimbangan dalam membeli saham BKSL tersebut.

"Nilai asetnya masih undervalue, dan Sentul merupakan lokasi yang sangat strategis," kata Dato Tahir kepada Kontan.coid, Minggu (25/2/2018).

Selain itu, Tahir mengatakan bahwa BKSL memiliki prospek yang cerah dengan adanya pembangunan light rail transit (LRT) yang akan segera rampung. BKSL juga punya konsep city resort yang cukup menarik.

Dengan suntikan pendanaan tersebut, secara resmi dia memiliki 6,1 persen kepemilikan saham di BKSL. Meski demikian, Tahir mengatakan bahwa pihaknya belum memiliki rencana lebih lanjut untuk menambah kepemilikan di BKSL dalam waktu dekat. "Belum, sementara seperti itu dulu," sebut dia.

Baca selengkapnya Borong Saham Sentul Rp 1,17 Triliun, Ini Alasan Bos Mayapada

Baca juga: Bos Mayapada Borong Saham Sentul, Haruskah Investor Ritel Ikut Beli?

2. Pertamina Naikkan Harga Pertamax

SPBU 34.164.02, salah satu SPBU Pertamina yang ada di Jalan Margonda, Depok. Kompas.com/Alsadad Rudi SPBU 34.164.02, salah satu SPBU Pertamina yang ada di Jalan Margonda, Depok.
PT Pertamina (persero) menaikkan harga mayoritas bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi seperti Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite, mulai akhir pekan lalu.

Berdasarkan laman resmi Pertamina yang dikutip Kompas.com, Senin (26/2/2018), untuk wilayah Jakarta, harga Pertamax naik dari Rp 8.600 menjadi Rp 8.900 per liter. Kemudian harga Pertamax Turbo adalah Rp 10.100 per liter dari sebelumnya Rp 9.600.

Sementara Pertamina Dex naik dari Rp 9.250 menjadi Rp 10.000. Dexlite dari Rp 7.500 menjadi Rp 8.100 per liter. Adapun harga Pertalite tetap Rp 7.600 per liter.

Kenaikan yang juga terjadi di beberapa daerah lainnya itu berlaku mulai 24 Februari 2018.

Baca selengkapnya Pertamina Naikkan Harga Pertamax

3. Ini Komentar Menteri Luhut Soal Kenaikan Harga Pertamax

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan di Kantor Menko Maritim, Jakarta, Rabu (14/2/2018).KOMPAS.com/ PRAMDIA ARHANDO JULIANTO Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan di Kantor Menko Maritim, Jakarta, Rabu (14/2/2018).
PT Pertamina (Persero) menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi seperti Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite. Kenaikan harga BBM tersebut terjadi sejak akhir pekan lalu.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan tidak mempersalahkan Pertamina atas kenaikan harga Pertamax tersebut.

Menurut dia, kenaikan harga BBM nonsubsidi tersebut tidak akan mempengaruhi harga BBM bersubsidi seperti Premium.

Apalagi, sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 191 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak menyebutkan bahwa pengaturan harga BBM non subsidi tidak diatur oleh pemerintah, melainkan badan usaha seperti Pertamina.

Baca selengkapnya Ini Komentar Menteri Luhut Soal Kenaikan Harga Pertamax

4. Berapa Gaji Karyawan Baru MRT Singapura?

Sistem MRT di Singapura.Thinkstock Sistem MRT di Singapura.
SMRT selaku operator mass rapid transit ( MRT) Singapura baru saja mengumumkan kenaikan standar gaji dan bonus bagi karyawan barunya.

Hal itu terjadi setelah manajemen SMRT menggelar dialog dengan Serikat Pekerja Transportasi Nasional (NTWU) pada Sabtu (24/2/2018). Sebagaimana diwartakan Channel News Asia, berikut rincian gaji bagi karyawan baru operator transportasi massal berbasis rel tersebut.

Per 1 Maret mendatang, gaji awal untuk teknisi dengan predikat kelulusan baik meningkat hingga 350 dollar Singapura menjadi 3.800 dollar Singapura per bulan (sekitar Rp 39 juta).

Untuk lulusan Singapore Polytechnic, gaji awalnya adalah sebesar 2.400 dollar Singapura (sekitar Rp 24 juta). Angka tersebut meningkat 200 dollar Singapura dari sebelumnya.

Baca selengkapnya Berapa Gaji Karyawan Baru MRT Singapura?

5. Mengelola Investasi Reksa Dana dengan Prinsip 10–20–30–40

IlustrasiTHINKSTOCK Ilustrasi
Berinvestasi ke beberapa jenis reksa dana yang berbeda merupakan salah satu upaya untuk diversifikasi (membagi) risiko. Yang menjadi pertanyaan, bagaimana pembagian ke masing-masing jenis reksa dana?

Dalam bahasa keuangan, investasi ke beberapa jenis reksa dana juga dikenal juga dengan istilah Aset Alokasi (Asset Allocation). Secara umum ada 4 jenis reksa dana yaitu pasar uang, pendapatan tetap, campuran, dan saham.

Aset alokasi adalah suatu strategi investasi yang membagi keranjang investasi reksa dana ke beberapa jenis yang berbeda. Dasar pembagian bisa berdasarkan tujuan keuangan, kondisi keuangan, dan atau profil risiko.

Secara sederhana, apabila investor memiliki dana Rp 100 juta, maka dana tersebut dibagi ke 4 jenis reksa dana dengan menyesuaikan profil risikonya.

Baca selengkapnya Baca juga : Mengelola Investasi Reksa Dana dengan Prinsip 10?20?30?40
.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com