Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Mendukung, Ekonomi Indonesia Bisa Tumbuh Pesat Tahun Ini

Kompas.com - 05/03/2018, 10:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengungkapkan, tahun 2018 adalah saat yang tepat bagi dunia usaha untuk memajukan bisnisnya. Sebab, tahun ini perekonomian global maupun Indonesia dalam kondisi baik.

Wimboh menyatakan, pada tahun 2018, perekonomian global sudah mulai berjalan cepat, bukan hanya sekadar menggeliat. Sehingga, prediksi-prediksi yang sebelumnya moderat, saat ini sudah dikonfirmasi lebih tinggi.

"Kesempatan ini tidak boleh kita anggap berlalu, harus manfaatkan ini," jelas Wimboh saat memberikan paparan pada acara Hari Jadi RSM Indonesia di Jakarta, Senin (5/3/2018).

Baca juga : Walau Rupiah Tertekan Penguatan Dollar AS, BI Jamin Ekonomi Indonesia Terjaga

Wimboh menuturkan, pada tahun 2017 pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,07 persen. Sementara itu, inflasi indeks harga konsumen (IHK) mencapai 3,18 persen, terendah dalam sejarah.

Menurut dia, kedua indikator tersebut merupakan kunci bagi Indonesia dapat mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang lebih pesat. Pasalnya, inflasi sudah dalam kondisi yang rendah, sehingga dapat mendorong pertumbuhan.

"Itu modal bagus untuk kita bisa jalan kencang. Inflasi tidak memberi kendala untuk kita tumbuh lebih cepat," ujar Wimboh.

Baca juga : Makanan Jadi dan Rokok Dorong Laju Inflasi Februari 2018

Dengan meningkatnya prediksi pertumbuhan ekonomi global, khususnya di negara-negara maju, maka permintaan akan produk-produk komoditas akan semakin meningkat pula.

Ini tidak terkecuali permintaan atas produk-produk komoditas sumber daya alam Indonesia.

Meskipun demikian, Wimboh meminta dunia usaha untuk siap menghadapi kemungkinan besarnya permintaan.

Sehingga, dunia usaha dan Indonesia secara umum dapat diuntungkan dengan kondisi pertumbuhan ekonomi global yang meningkat tersebut.

Kompas TV IMF mengatakan tantangan pertama ekonomi Indonesia adalah bagaimana meningkatkan pendapatan, saat pembangunan infrastruktur sedang masif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perpanjangan Izin Tambang Vale hingga 2045 Telah Terbit

Perpanjangan Izin Tambang Vale hingga 2045 Telah Terbit

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

Whats New
Harga Daging Ayam di Bawah HET, Mendag: Kalau Segini Terus-terusan Peternak Rugi

Harga Daging Ayam di Bawah HET, Mendag: Kalau Segini Terus-terusan Peternak Rugi

Whats New
Hibah Alat Belajar SLB Ditagih Bea Masuk Ratusan Juta Rupiah, Bea Cukai Sebut Ada Miskomunikasi

Hibah Alat Belajar SLB Ditagih Bea Masuk Ratusan Juta Rupiah, Bea Cukai Sebut Ada Miskomunikasi

Whats New
Wall Street Menghijau, Saham Tesla Melesat 15 Persen

Wall Street Menghijau, Saham Tesla Melesat 15 Persen

Whats New
Hari Buruh 2024, KSPI: Cabut Omnibus Law Cipta Kerja, Hapus 'Outsourcing'

Hari Buruh 2024, KSPI: Cabut Omnibus Law Cipta Kerja, Hapus "Outsourcing"

Whats New
[POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab 'Apakah Ada Pertanyaan?' Saat Wawancara Kerja

[POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab "Apakah Ada Pertanyaan?" Saat Wawancara Kerja

Whats New
Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Whats New
AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi 'Lender Institusional'

AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi "Lender Institusional"

Whats New
Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Whats New
Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com