Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikabarkan Akan Diakuisisi Go-Jek, Ini Tanggapan Taksi Express

Kompas.com - 20/03/2018, 20:28 WIB
Aprillia Ika

Editor

KOMPAS.com - Kabar rencana perusahaan aplikasi transportasi Go-Jek untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan skema backdoor listing santer terdengar beberapa waktu lalu.

Perusahaan start-up itu disebut-sebut akan masuk melalui PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI), pemilik armada Taksi Express.

Backdoor listing ibarat jalan memutar, yakni dengan mengakuisisi perusahaan yang sudah terdaftar di bursa saham. Dengan demikian, Go-Jek secara tidak langsung akan melantai di bursa tanpa harus menggelar IPO.

Konon, aksi ini diambil lantaran ada pemodal Go-Jek yang keberatan jika identitas dan modalnya diketahui oleh publik.

Baca juga : Go-Jek Dikabarkan Pilih Skema Backdoor Listing Ketimbang IPO untuk Melantai di Bursa

Lantas apa tangapan pihak Taksi Express dengan kabar tersebut? Seperti dikutip dari Kontan.co.id, manajemen TAXI mengatakan bahwa pihaknya belum mengetahui ihwal rencana tersebut.

"Saat ini kami belum mendapatkan informasi dari pemegang saham utama perseroan terkait dengan rencana akuisisi yang hendak dilakukan oleh Go-Jek terhadap perseroan," kata Benny Setiawan, Direktur Utama TAXI dalam keterbukaan kepada BEI, Selasa (20/3/2018).

Benny juga bilang, perusahaan tidak mengetahui mengenai informasi-informasi lain yang dapat mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan dan mempengaruhi harga saham TAXI.

Rumor yang beredar ini ternyata mengatrol saham TAXI. Sebagai informasi, pada Selasa (20/3/2018), saham operator taksi ini mencatatkan kenaikan sebesar 34,97 persen ke level Rp 220 per saham.

Baca juga : BEI Sebut Go-Jek Lebih Mudah Masuk Bursa dengan IPO daripada Backdoor Listing

Sulit

Direktur Bursa Efek Indonesia ( BEI) Samsul Hidayat sebelumnya mengatakan, secara struktur backdoor listing agak sulit dilakukan oleh Go-Jek, karena valuasi salah satu unicorn Indonesia itu yang sangat besar.

"Kalau Go-Jek akan lebih mudah jika melakukan penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO)," kata Samsul. 

Menurut dia, secara struktur agak sulit menemukan perusahaan yang bisa melakukan rights issue sebesar valuasi Go-Jek.

Melakukan pemindahan aset juga cukup sulit, lantaran aset Go-Jek juga cukup sulit dihitung.

Samsul menyebut, saat ini aset yang dimiliki oleh Go-Jek tak sebesar valuasi Go-Jek di pasar. (Elisabet Lisa Listiani Putri)

Berita ini sudah tayang di Kontan.co.id dengan judul TAXI klaim belum tahu soal rencana backdoor listing Go-Jek pada Selasa (20/3/2018)

Kompas TV Sayap bisnis perusahaan angkutan online semakin lebar hingga mengambil alih fungsi perbankan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com