Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berita Populer Sepekan: Cacing di Makarel Kalengan, Nasib Taksi Express di Ujung Tanduk

Kompas.com - 01/04/2018, 07:24 WIB
Aprillia Ika

Editor

KOMPAS.com - Temuan BPOM terkait adanya parasit cacing mati dalam ikan makarel kalengan membuat konsumen Indonesia resah. Sejumlah peritel modern kemudian menarik peredaran ikan makarel kalengan tersebut sesuai dengan seruan BPOM.

Pihak pemerintah juga bereaksi. Kementerian Perdagangan, berencana mencabut izin impor perusahaan yang mengimpor ikan makarel kalengan bercacing.

Namun, sepertinya pemerintah tak satu suara perihal ikan makarel kalengan dengan cacing mati ini.

Baca juga : Indomaret Tarik Produk Makarel Kaleng Mengandung Parasit Cacing

Menteri Kesehatan RI Nila F Moeloek mengatakan bahwa cacing pada ikan makarel kaleng yang heboh belakangan ini tidak berbahaya selama makanan itu diolah dengan benar. Menurut Nila, cacing justru mengandung protein.

Selain itu, lanjut Nila, cacing hanya berkembang biak di tempat yang cocok dengan siklus hidupnya.

Nila hanya meminta masyarakat untuk tetap perlu berhati-hati dalam memilih-milih produk makanan dengan melihat tanggal kedaluwarsanya.

Baca juga : Mendag Akan Cabut Izin Usaha Penjual Makarel Kaleng Mengandung Cacing

Sebelumnya, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Penny K Lukito juga menegaskan bahwa cacing parasit yang ditemukan positif dalam ikan makarel itu ikut mati saat diolah.

Meski cacing ditemukan dalam kondisi mati, Penny menjelaskan ada efek samping bagi tubuh saat tidak sengaja mengonsumsi cacing parasit makanan olahan itu.

"Efek lain adanya alergi karena protein cacing itu menjadi alergen, aspek higienis ini tidak memenuhi syarat," ujar Penny.

Baca juga : APIKI Sebut Isu Cacing dalam Ikan Makarel Rugikan Perusahaan Miliaran Rupiah

Sementara Pusat Penelitian (Puslit) Oseanografi Lembaga llmu Pengetahuan Indonesia ( LIPI), Fahmi, mengatakan, bukan hal yang mengagetkan apabila ikan terinfeksi cacing parasit seperti kasus yang heboh saat ini.

Apabila ikan tinggal di perairan yang sama dengan habitat parasit, terbuka kemungkinan ikan tersebut terinfeksi parasit.

“Misalnya cacing Anisakis simplex ini keberadaanya tersebar luas di Samudra Pasifik dan perairan tropis lain, bahkan sampai Antartika,” ujarnya melalui pesan singkat kepada Kompas.com pada Jumat (30/3/2018).

Baca juga : Analis Menilai Belum Tentu Go-Jek Mau Membeli Saham Taksi Express

Selain berita mengenai ikan kalengan dengan parasit cacing, berita mengenai nasib taksi Express yang berada di ujung tanduk setelah gagal bayar bunga utang juga jadi sorotan pembaca kanal ekonomi Kompas.com.

Berikut berita populer di kanal ekonomi selama sepekan yang bisa Anda simak kembali pagi ini.

1. Daftar 27 Merek Produk Makarel Kalengan yang Positif Terdapat Cacing

Halaman:


Terkini Lainnya

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com