Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tips Memaksimalkan Layanan Pembayaran Non-Tunai

Kompas.com - 06/04/2018, 14:23 WIB
Aprillia Ika

Editor

Sumber AFTECH

KOMPAS.com - Sejak dimulainya transaksi non-tunai di tahun 1950-an, perusahaan pembayaran terus berevolusi dan berupaya meningkatkan fitur-fitur kartu sebagai alat pembayaran non-tunai.

Mulai dari kartu berjenis kertas, chip EMV hingga pemanfaatan teknologi terkini seperti biometrik atau pengenalan wajah, masyarakat semakin dimudahkan dalam bertransaksi.

Seperti pisau bermata dua, segala keuntungan pembayaran non-tunai juga dibayangi oleh beragam modus kejahatan dan penipuan.

Untuk itu, pemahaman terhadap penawaran kartu kredit yang tepat, serta cara untuk melindungi diri menjadi sangat penting dalam memaksimalkan layanan ini.

Baca juga : Tiga Manfaat Pembayaran Non-Tunai bagi UMKM

Berikut ini adalah 5 tips untuk membantu Anda menavigasi penggunaan pembayaran non-tunai:

1.Pastikan koneksi Anda aman untuk transaksi online

Saat melakukan pembelian online, pastikan Anda menghindari situs web yang mencurigakan dan menjauhi situs web yang tidak terverifikasi.

Seringkali tautan dari email yang tidak diminta membawa Anda ke situs web palsu yang diciptakan untuk mencuri informasi kartu Anda. Pastikan Anda mengunjungi situs web resmi merchant dengan menulis URL pada browser internet Anda.

Selanjutnya, pada saat Anda sedang memasukkan informasi kartu kredit, pastikan bahwa Anda berada di situs web yang aman atau secure. Hal ini dapat dilihat pada address bar yang diawali https:// dan biasanya dilengkapi logo gembok di sisi kiri situs web.

Baca juga : Transaksi Nontunai Berikan Manfaat Ekonomi Rp 63 Triliun ke Jakarta

Hindari bertransaksi menggunakan fasilitas komputer atau Wi-Fi umum karena merupakan sasaran empuk bagi kejahatan online. Lindungi komputer dan browser Anda dengan firewall serta software fitur keamanan yang terus diperbarui.

2.Buang struk pembayaran dengan benar dan tinjau riwayat transaksi secara berkala

Baru-baru ini, saya makan di sebuah restoran di Jakarta Pusat dan sangat terkejut melihat seluruh 16 digit nomor kartu saya tercetak pada struk pembayaran.

Untuk menghindari penyalahgunaan, buanglah struk pembayaran dengan merobeknya terlebih dahulu, setelah mencocokkan riwayat pembelian Anda secara online melalui koneksi yang aman. Pastikan juga pada laporan bulanan tidak ada transaksi yang tidak dikenal.

Jika Anda mencurigai adanya aktivitas penipuan, segera hubungi bank atau penerbit kartu agar mereka dapat melakukan pemblokiran dan menerbitkan kartu dengan nomor baru.

Baca juga : Inovasi Fintech, Daya Pikat Pembayaran Non-Tunai

 

Kecepatan pelaporan sangat penting dalam membantu meminimalisir dampak penipuan. Untuk itu, selalu simpan nomor telepon customer service penerbit di ponsel Anda

3.Ubah kata sandi secara berkala

Diperkirakan 30.000 situs web diretas setiap hari. Google bahkan memperkirakan jumlah situs yang diretas meningkat 32 persen setiap tahunnya.

Menyadari hal tersebut, Anda disarankan untuk tidak menggunakan satu kata sandi yang sama untuk setiap situs web. Jika pelaku kejahatan online berhasil meretas data Anda dari satu situs web, mereka dapat dengan mudah meretas akun Anda di situs web lainnya.

Selain itu, lakukan perubahan PIN dan kata sandi secara berkala. Buatlah kata sandi Anda lebih ‘kuat’ dan sulit untuk diretas dengan kombinasi huruf dan angka. Meski demikian, hindari penggunaan angka yang dapat dengan mudah ditebak seperti ulang tahun, anniversary, ataupun kode sandi ponsel.

4.Menerapkan keamanan kartu yang baik

Saat menerima kartu baru, segera tandatangani bagian belakang kartu guna meminimalisir penyalahgunaan kartu.

Baca juga : Layanan Pembayaran Non-Tunai Berkelanjutan untuk Efisiensi Ekonomi Indonesia

 

Cara lain untuk meningkatkan keamanaan adalah dengan memanfaatkan fitur notifikasi baik melalui SMS atau email setiap kali terjadi transaksi. Saat ini, bank dan principal card network (seperti Visa atau MasterCard) bahkan menawarkan fitur keamanan ekstra.

Sebagai contoh, MasterCard memiliki penawaran yang disebut Secure Code yang berfungsi seperti PIN, sementara Verified by Visa akan mengirimkan Anda kata sandi untuk menyelesaikan pembelian atau sering dikenal dengan sebutan one time password (OTP).

Hal ini memang menambah satu langkah dalam proses pembayaran Anda, tetapi dengan proses sederhana, pelaku kejahatan akan lebih sulit untuk mengakses informasi Anda.

Tips lain untuk menjaga keamanan kartu adalah menggunakan kartu yang sama untuk seluruh transaksi online. Dengan demikian, jika terjadi kejahatan online, Anda hanya perlu mengubah dan mengawasi satu kartu saja.

5.Mendaftar untuk kartu dengan rewards yang sesuai dengan kebutuhan Anda

Saat ini bank dan perusahaan kartu kredit berlomba untuk mendapatkan nasabah. Penawaran rewards yang menarik pun menjadi umpan.

Baca juga : BI: Semua Transaksi Nontunai Harus Gunakan Rupiah

 

Ada berbagai bentuk rewards yang ditawarkan, mulai dari potongan harga untuk pembelanjaan di merchant, diskon tiket penerbangan atau hotel, hingga yang paling umum berbentuk poin untuk setiap transaksi yang dilakukan.

Penawaran tersebut seringkali disertai dengan bonus pada saat pendaftaran hingga fasilitas bebas biaya tahunan.

Untuk itu, ada baiknya Anda mencari tau dan melakukan perbandingan terlebih dahulu sebelum memilih jenis kartu yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda.

Pastikan Anda sepenuhnya memahami syarat dan ketentuan yang berlaku pada masing-masing kartu agar dapat dimanfaatkan secara maksimal.

Artikel ini merupakan konten kerja sama dengan Asosiasi FinTech Indonesia. Nara sumber artikel ini adalah Boan Sianipar, Anggota Asosiasi Fintech Indonesia. Kompas.com tidak bertanggungjawab atas isi tulisan. 

Kompas TV Selasa (31/10/2017) seluruh gerbang pembayaran tol milik Jasa Marga secara resmi tidak melayani uang tunai alias hanya memakai uang elektronik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com