Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berita Populer: Menteri Susi Kecewa Berat hingga Premium Langka

Kompas.com - 10/04/2018, 07:08 WIB
Erlangga Djumena

Penulis

Wanita yang disapa Ani ini menjelaskan, nilai tukar disebabkan banyak hal. Salah satunya terkait suku bunga internasional yang diumumkan bakal meningkat.

Baca selengkapnya: Sri Mulyani: 2045, Apa Pun yang Dilakukan Indonesia Akan Pengaruhi Negara Lain

5. Rupiah dalam Pusaran Isu Perang Dagang AS-China

Jumat (6/4/2018), nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup melemah 0,08 persen ke level Rp 13.778 per dollar AS. Sepanjang pekan lalu, rupiah melemah 0,18 persen. Kurs tengah rupiah di Bank Indonesia juga terdepresiasi 0,03 persen menjadi Rp 13.771 per dollar AS. Sehingga, dalam sepekan, nilai kurs rupiah melemah 0,15 persen.

Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail menilai, rupiah masih terus disetir faktor eksternal, khususnya perkembangan kebijakan tarif dagang antara dua negara raksasa ekonomi, AS dan China.

Setelah sempat agak mereda, akhir pekan ini, Presiden AS Trump justru membuat pernyataan akan menaikkan tarif impor barang China dari sebelumnya 50 miliar dollar AS menjadi 100 miliar dollar AS.

"Tensi perang dagang kembali naik, apalagi tidak ada sentimen domestik yang menjadi pendorong. Jadi, rupiah masih tertekan," ujar Mikail.

Baca selengkapnya: Rupiah dalam Pusaran Isu Perang Dagang AS-China

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com