Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjil Genap di Tol Tangerang-Jakarta, Ini yang Harus Diperhatikan

Kompas.com - 16/04/2018, 05:41 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan melalui Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) melaksanakan uji coba tiga paket kebijakan di ruas tol Tangerang-Jakarta, Senin (16/4/2018) pagi ini. Ada beberapa hal yang perlu diketahui bagi masyarakat maupun pengguna kendaraan yang biasa melintasi ruas tol tersebut.

Tiga paket kebijakan yang diujicobakan adalah sistem ganjil genap untuk pengguna kendaraan pribadi, jalur khusus bus di sepanjang ruas tol dari Tangerang menuju Jakarta, dan larangan kendaraan besar melintas pada jam tertentu. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada Minggu (15/4/2018) menjelaskan, penerapan sistem ganjil genap baru diuji coba di dua gerbang tol.

"Uji coba di gerbang tol Tangerang 2 dan gerbang tol Kunciran 2," kata Budi kepada pewarta saat kunjungan kerja ke beberapa titik di Tangerang.

Uji coba penerapan ganjil genap dimulai pukul 06.00 hingga 09.00 WIB dari hari Senin sampai Jumat setiap pekannya. Pada jam yang sama, kendaraan besar dengan spesifikasi memiliki tiga sumbu ke atas dilarang beroperasi.

Baca juga: Ganjil Genap di Tol Tangerang-Jakarta, Bus Gratis Disiapkan

Melalui uji coba ini, Budi ikut mengimbau pengguna kendaraan pribadi yang terbiasa melintasi tol Tangerang-Jakarta untuk beralih ke angkutan umum. Pihaknya dengan beberapa operator bus sudah bekerja sama menyediakan layanan bus premium yang siap mengantar pengguna kendaraan pribadi sampai ke Jakarta.

Salah satunya dari operator bus wisata Royal Platinum, dengan titik keberangkatan halte Flavor Bliss di Alam Sutera. Bus tersebut berangkat ke Jakarta tiap setengah jam sekali, mulai pukul 06.00 hingga 07.30 WIB.

"Kami gratiskan busnya dari hari Senin ini sampai Jumat tanggal 20 April nanti untuk lihat bagaimana respons masyarakat. Habis itu, baru berbayar," tutur Direktur PT Royal Platinum Asmat Machmud.

Tarif yang dikenakan Royal Platinum saat sudah berbayar nanti sebesar Rp 22.500 untuk sekali perjalanan. Rute bus ini dari Alam Sutera menuju ke Bendungan Hilir, Tosari, dan Sudirman lalu melayani perjalanan kembali ke Tangerang dengan titik keberangkatan dari Park and Ride di Jalan MH Thamrin mulai pukul 17.30 hingga 19.00 WIB.

Bus yang melayani perjalanan dari Tangerang ke Jakarta dan sebaliknya tidak hanya Royal Platinum. Ada juga dari Sinar Jaya JR Connexion yang berangkat dari Citra Raya, Alam Sutera, Villa

Baca juga: Hadapi Asian Games, BPTJ akan Terapkan Ganjil-Genap di Tol Jagorawi

Melati Mas, BSD City, dan Banjar Wijaya dengan tujuan ke Tanah Abang, Sudirman, Ciputat, Cengkareng, dan Grogol.Selain itu, juga ada bus Transjabodetabek Premium dari Perum PPD dengan trayek ITC BSD ke Atrium Senen. Baik bus dari Sinar Jaya maupun Perum PPD melayani perjalanan dari pukul 06.00 WIB.

Budi meyakini, uji coba paket kebijakan ini akan menguntungkan pengguna bus karena ada jalur khusus bus, sehingga waktu tempuh bisa lebih cepat. Setelah masyarakat merasakan manfaat paket kebijakan tersebut, Budi memastikan para operator bus akan menambah jumlah armadanya untuk mengakomodasi kebutuhan akan angkutan umum yang aman dan nyaman.

"Kalau penumpangnya banyak, dengan headway yang pendek, tentunya bisa mencapai level of service yang bagus. Harapannya, 50 persen masyarakat (dari Tangerang) bisa menggunakan transportasi massal ini," ujar Budi.

Rencananya, uji coba akan dilangsungkan selama satu bulan sebelum diterapkan secara penuh. Budi memutuskan belum ada sanksi apapun selama masa uji coba, melainkan cukup dengan memberi pengertian sekaligus sosialisasi ke pengguna jalan.

Kompas TV Menurut rencana, sistem ini akan disosialisasikan dalam waktu dekat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ombudsman Minta Seleksi CASN Diundur Setelah Pilkada, MenPAN-RB: Tidak Mungkin Ditunda

Ombudsman Minta Seleksi CASN Diundur Setelah Pilkada, MenPAN-RB: Tidak Mungkin Ditunda

Whats New
IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

Whats New
Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Whats New
Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Whats New
Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com