Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merkel: Uni Eropa akan Lawan AS soal Tarif Impor

Kompas.com - 11/06/2018, 09:40 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber Reuters

BERLIN, KOMPAS.com - Kanselir Jerman Angela Merkel menyatakan, Uni Eropa (UE) akan menerapkan langkah-langkah balasan untuk melawan pemberlakuan tarif impor untuk baja dan alumunium oleh Amerika Serikat (AS).

Dia mengaku kecewa dengan keputusan mendadak Presiden AS Donald Trump yang menarik dukungannya untuk menjalankan dialog dengan negara G7 di Kanada.

Trump  pergi lebih awal dari pertemuan G7 tersebut dan mengumumkan melalui Twitter bahwa alasan kemunduran dia karena rapuhnya konsensus untuk mengatasi permasalahan perdagangan antara AS dan para sekutunya itu.

"Kemundurannya yang dia ungkapkan melalui Twitter ini, menyadarkan sekaligus menyedihkan," ujar Merkel dalam sebuah wawancara di televisi, dikutip melalui Reuters.com, pada Minggu (10/6/2018).

Baca juga: Isu Perang Dagang, Menkeu AS Pertimbangkan ke China

Hal itu sebut Merkel, tidak berarti membuat AS dan Eropa memutuskan hubungan kerja sama. Hanya saja lanjut dia, UE tidak lagi bisa mengandalkan sekutunya itu dan harus bisa memutuskan nasibnya sendiri.

Merkel menyebutkan, UE sedang menyiapkan langkah-langkah balasan yang sesuai aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) untuk melawan tarif impor baja dan alumunium oleh AS.

"Kami tidak akan membiarkan diri kami terus menerus dihancurkan. Kami juga bisa melawan," ujarnya.

Merkel mengatakan, para pemimpin G7 telah sepakat untuk meninjau hubungan perdagangan dan mengkaji kembali terkait tarif yang ada untuk menghindari berbagai hambatan perdagangan.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com