Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Harus Turun Tangan Stabilkan Rupiah

Kompas.com - 24/08/2018, 18:22 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah dituntut untuk ikut serta dalam menstabilkan rupiah yang saat ini telah menembus Rp 14.650 per dollar Amerika Serikat (AS). Kondisi tersebut merupakan yang pertama kali sejak tiga tahun terakhir.

Peneliti dari Institute of Development for Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira menyatakan, bukan hanya Bank Indonesia (BI) yang bertugas memperkecil depresiasi rupiah terhadap dollar AS, melainkan juga menjadi tugas pemerintah.

"Kerja keras untuk menstabilkan rupiah juga ada di tangan pemerintah. Oleh karena itu, aturan teknis dan list produk yang akan dikendalikan impornya harus segera dirilis," kata Bhima kepada Kompas.com, Jumat (24/8/2018).

Bhima menambahkan, sampai saat ini pemerintah terus berwacana mengendalikan impor. Namun, aturannya tak kunjung terbit, sehingga memicu spekulasi di kalangan investor.

Tak hanya itu, campur tangan pemerintah dalam menstabilkan rupiah juga bisa dilakukan dengan mengeluarkan daftar proyek infrastruktur yang ditunda pengerjaannya.

"Daftar proyek infrastruktur yang akan direm juga ditunggu oleh pelaku pasar," imbuh Bhima.

Hal-hal tersebut yang kemudian membuat investor masih akan terus melakukan panic sell off  alias aksi jual karena panik hingga minggu depan. Hal tersebut tak terlepas dari adanya implikasi naiknya suku bunga The Fed pada September dan Desember 2018 yang masing-masing sebesar 25 basis poin (bps).

"Investor akhirnya melakukan flight to quality dengan berburu instrumen keuangan berdenominasi dollar AS. Ini terlihat dari indeks dollar AS yang masih bertengger di 95,4," tutur Bhima.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com