KOMPAS.com - Salah satu tantangan yang dihadapi para tenaga pemasaran adalah mencari tahu bagaimana melibatkan pelanggan secara efektif terhadap produknya.
Gender menjadi salah satu yang berpengaruh, seperti porsi perempuan atau minoritas budaya tertentu mulai mendapat perhatian lebih dari mereka akhir-akhir ini.
Namun, gender dan etnisitas bukan satu-satunya yang perlu diperhitungkan.
Agama, kebiasaan konsumsi, orientasi seksual, dan bahkan susunan keluarga menjadi tuas penting yang mendorong pengambilan keputusan di mana pelanggan memilih untuk menghabiskan uang mereka pada produk tertentu.
Selama ini, kebanyakan perusahaan tidak memerhatikan pelanggan yang tidak cocok dengan standar "mainstream" mereka.
Akibatnya, konsumen ini akan merasa terpinggirkan, dan mencari produk yang bisa memenuhi kebutuhan mereka.
Kesempatan yang hilang ini banyak pula dimanfaatkan oleh perusahaan lain dan membuka pintu lebar bagi kelompok pelanggan anti-mainstream ini.
Misalnya, Ade Hassan meluncurkan perusahaannya Nubian Skin karena frustrasi dengan kesulitan menemukan lingerie dan kaus kaki yang cocok dengan warna kulitnya.
Warna nude tidak sama untuk semua orang, khususnya untuk orang seperti dirinya. Karena toko-toko yang dicari Hassan tidak memiliki kaus kaki yang mengakomodasi kebutuhannya, dia pun mengisi kekosongan kebutuhan yang tak ditemukannya di pasar melalui perusahaannya sendiri.
Kesempatan yang hilang tersebut tidak hanya membuat kesempatan penjualan hilang, tapi juga mengabaikan kebutuhan sebagian pelanggan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.