Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Nike hingga Rihanna, Ini Cara Pemasaran agar Produk Lebih Menjangkau Konsumen

Kompas.com - 01/09/2018, 14:10 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Kompas TV Animo yang besar membuat souvenir Asian Games ludes terjual, untuk mengantisipasi produsen souvenir pun menambah produksi mereka.
Sumber Forbes

Menurut seolah ahli pemasaran yang juga kontributor Forbes, Sonia Thompson, sebagai tenaga pemasar, perusahaan bisa memanfaatkan peluang untuk menjangkau orang-orang dengan kebutuhannya tidak terpenuhi.

Bagaimana melakukannya?

Menyatukan diri dengan konsumen

Pertama, buatlah tujuan untuk menciptakan lingkungan dengan produk, layanan, dan pengalaman yang membuat semua orang merasa menjadi bagian di dalamnya.

Hal ini akan membuatnya menjadi inklusif.

Rihanna melakukan ini dengan produk make up keluarannya yakni Fenty Beauty yang diluncurkan akhir tahun lalu.

Merek ini diluncurkan dengan 40 warna dasar yang berbeda untuk mengakomodasi para wanita dengan kulit yang berbeda di seluruh dunia.

Konsumen pun menanggapi produk Rihanna ini dengan berbondong-bondong membeli make up tersebut.

Kevin Curry dari FitMeenCook melakukan hal berbeda. Ia menambahkan terjemahan bahasa Spanyol ke setiap video resep yang dibuatnya.

Dengan cara ini, Curry ini ingin menggaet mereka yang bahasa pertamanya adalah Spanyol, dan punya ketertarikan terhadap pola makan sehat. Para penonton dari Spanyol merasa menjadi bagian dari apa yang dikerjakan FitMeenCook.

Kedua, mengakui bahwa kelompok pelanggan tertentu memiliki kebutuhan yang unik dan kadang-kadang membutuhkan akomodasi lebih untuk mendukung kebutuhan tersebut.

Ketika melakukan perjalanan ke New Delhi, Sonia merasa lega ketika ia dan rekan perempuannya melangkah ke kereta subway "khusus perempuan". Saat itu, ia seakan merasa di tempat yang aman.

Procter & Gamble mengakui bahwa standar kecantikan tidak cukup mengakomodasi perempuan dengan warna kulit gelap.

Hal inilah yang mendorong mereka menciptakan komunitas "My Black is Beautiful" untuk merayakan keragaman perempuan berkulit gelap dan untuk mendorong serta mendukung mereka mendefinisikan dan mempromosikan standar kecantikan mereka sendiri.

Kemudian, Nike meluncurkan lini olahraga Pro Hijab untuk memenuhi kebutuhan para atlet wanita Muslim.

Sebagai seorang tenaga pemasar, Sonia mengungkapkan bahwa mereka memiliki kekuatan untuk mengintegrasikan dan menyatukan pelanggan dengan cara yang membuat semua orang merasa menjadi bagian dari produk mereka.

Produk harus mendekatkan diri ke pelanggan, dengan empati dan dengan inklusivitas.

Ketika hal itu terwujud, maka produk tersebut akan melayani lebih banyak pelanggan.

Hal ini juga membantu sebuah produk bisa memenangkan lebih banyak lagi pelanggan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com