Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas Pajak Tak Lagi Periksa Masyarakat Tanpa Alasan hingga 10 Kota Terkaya Jadi Berita Populer

Kompas.com - 17/09/2018, 05:13 WIB
Erlangga Djumena

Editor

1. Ada Aturan Baru, Petugas Tidak Lagi Periksa Wajib Pajak Tanpa Alasan

Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan menyatakan pihaknya tidak lagi memperbolehkan petugas pajak memeriksa Wajib Pajak (WP) tanpa alasan yang jelas. Hal ini diatur untuk menjawab keluhan WP yang selama ini banyak diperiksa petugas pajak tanpa tahu apa alasan mereka diperiksa.

"Kami di DJP sudah memahami keluhan ini dan mencoba memperbaiki supaya ada tata kelola dan peningkatan kualitas dalam pemeriksaan," kata Direktur Jenderal Pajak Robert Pakpahan dalam Seminar Nasional Apindo dan Kadin Indonesia pada Jumat (14/9/2018).

Panduan mengenai pemeriksaan pajak kini tertuang dalam Surat Edaran DJP Nomor SE-15/PJ/2018 tentang Kebijakan Pemeriksaan. Surat Edaran ini telah ditandatangani Robert pada Kamis (13/9/2018) lalu dan sekaligus meniadakan Surat Edaran Nomor SE-06/PJ/2016 tentang Kebijakan Pemeriksaan dan Surat Edaran Nomor SE-25/PJ/2015 tentang Kebijakan Pemeriksaan dan Penelitian PBB.

Secara ringkas, Robert menjelaskan dalam ketentuan baru ini, ada mekanisme bila petugas pajak mengusulkan WP untuk diperiksa. Dengan begitu, harus ada alasan jelas mengapa WP diperiksa, berbeda dengan ketentuan terdahulu di mana ada diskresi yang sangat longgar bagi petugas pajak di manapun untuk memeriksa WP.

Baca selengkapnya:  Ada Aturan Baru, Petugas Tidak Lagi Periksa Wajib Pajak Tanpa Alasan

2. Garuda Indonesia Batalkan Seluruh Penerbangan dari dan ke Hong Kong

Garuda Indonesia membatalkan penerbangan menuju Hong Kong pada Minggu (16/9/2018). Pembatalan penerbangan tersebut mulai berlaku sejak Sabtu kemarin.

VP Corporate Secretary Garuda Indonesia Hengki Heriandono menyatakan, pembatalan penerbangan tersebut lantaran adanya potensi badai Taifun Mangkhut di Hong Kong.
"Pembatalan penerbangan dari dan ke Hong Kong menyusul peringatan otoritas bandara Hong Kong terkait potensi serangan badai Taifun Mangkhut tersebut," ujar Hengki dalam keterangan resminya.

Dengan adanya pembatalan tersebut, maka seluruh penerbangan Garuda Indonesia dari dan ke Hong Kong akan mendapat penggantian jadwal penerbangan.

Baca selengkapnya: Garuda Indonesia Batalkan Seluruh Penerbangan dari dan ke Hong Kong

3. Belanja Barang Online dari Luar Negeri Maksimal 75 Dollar AS Per Orang

Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) akan memberlakukan ketentuan baru dalam hal impor barang kiriman. Perbedaan mendasar dalam aturan baru ini adalah ketentuan nilai barang dari luar negeri yang diberi bebas bea masuk maksimal 75 dollar AS per penerima.

Adapun pada aturan lama sebesar 100 dollar AS.

"Kalau dulu tidak ada batasan total transaksi, sekarang kami batasi dalam sehari 75 dollar AS per penerima," kata Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi seusai Seminar Nasional Apindo dan Kadin Indonesia, Jumat (14/9/2018).

Heru menjelaskan, aturan baru tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 112/PMK.04/2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 182/PMK.04/2016 tentang Ketentuan Impor Barang Kiriman. Aturan ini ditetapkan di Jakarta pada 6 September 2018 dan ditandatangani Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, diundangkan 10 September 2018 serta berlaku 30 hari sejak diundangkan.

Baca selengkapnya: Belanja Barang Online dari Luar Negeri Maksimal 75 Dollar AS Per Orang

4. Ini 10 Kota Terkaya di Dunia, Apa Saja?

Pada tahun 2017 lalu, Hong Kong mengeser New York sebagai kota terkaya di dunia. Ini berdasarkan riset terbaru dari Wealth-X. Mengutip CNBC, Sabtu (15/9/2018), Wealth-X menyatakan, Asia menciptakan lebih banyak orang super kaya dengan perkembangan yang sangat pesat dibandingkan kawasan lainnya di dunia.

Kategori orang superkaya yang dimaksud adalah mereka yang memiliki kekayaan di atas 30 juta dollar AS atau setara sekira Rp 440 miliar (kurs Rp 14.800). Hong Kong kini memiliki 10.010 warga superkaya, tumbuh 31 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara itu, New York memiliki 8.865 warga superkaya, naik 7 persen dibandingkan periode sebelumnya. Meski Asia mengejar dalam hal penciptaan kekayaan, AS tetap menjadi yang teratas di dunia dalam hal jumlah orang superkaya.

Populasi superkaya di Negeri Paman Sam mencapai 79.595, sebagian besar bermukim di New York, Los Angeles, Chicago, San Francisco, dan Washington DC.

Baca selengkapnya: Ini 10 Kota Terkaya di Dunia, Apa Saja?

5. Penjelasan Sri Mulyani soal Kondisi dan Tantangan Terkini Ekonomi RI

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan penjelasan panjang mengenai situasi terkini perekonomian Indonesia melalui laman Facebook-nya.

Dalam unggahan tersebut, Sri Mulyani menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini jutsru menegalami akselerasi setelah dihadapkan pada tekanan lantaran merosotnya harga komoditas dari tahun 2015 hingga 2016. Namun saat ini, Indonesia juga dihadapkan pada berbagai tantangan ekonomi yang terus berubah secara cepat.

Perubahan secara drastis yang terjadi pada neraca pembayaran di tahun 2018 ini, menurut dia harus diwaspadai.

Dia menegaskan, ada empat aspek perekonomian yang harus dikelola dalam menjaga stabilitas dan kelanjutan kemajuan perekonomian menghadapi guncangan dunia tersebut.

Baca selengkapnya: Penjelasan Sri Mulyani soal Kondisi dan Tantangan Terkini Ekonomi RI


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com