Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Utang Capai Rp 372 Triliun, Begini Kata PLN

Kompas.com - 03/12/2018, 20:30 WIB
Yoga Sukmana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Utang PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) terus menggelembung. Per 30 September 2018 saja, utang perusahaan listrik plat merah itu tercatat Rp 373 triliun. Angka itu merupakan data yang sudah diaudit.

Adapun seperti ditunjukan oleh Kementerian BUMN saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR, utang PLN mencapai Rp 543 triliun. Namun angka ini belum dilakukan audit.

Direktur Keuangan PLN Sarwono Sudarto mengatakan, pihaknya yakin bisa melunasi utang tersebut. Hal itu kata dia juga dipercaya oleh pelaku pasar.

"Bisa (dilunasi). Kalau enggak dilunasi mereka enggak memberi utang," ujarnya usai rapat kerja di Gedung DPR, Jakarta, Senin (3/11/2018).

Sarwono mengatakan, surat utang PLN mendapatkan rating invesment grade oleh lembaga rating global. Itu artinya kata dia, para investor percaya dengan kemampuan PLN.

Rating itu pula ucapnya, membuat bunga utang yang didapatkan oleh PLN terbilang kecil. Hal ini dianggap keuntungan untuk PLN sehingga tidak memberatkan perusahaan listrik plat merah itu.

"Kami punya room untuk bayarnya masih nanti dengan bunga yang lebih murah. Makanya dalam kondisi sekarang ini insyaallah listrik tarifnya tidak akan naik kan. Bagus kan. Itu loh. Doakan saja kami bisa efiensi," kata dia.

Saat ditanya kapan utang itu bisa dilunasi, Sarwono mengatakan utang jangka panjang PLN jatuh tempo 30 tahun. Meski begitu ia yakin PLN bisa melunasi utang itu menyusul investasi besar-besaran PLN

"Ada proyek yang memang kontraknya itu sangat murah. Selisih 1-2 sen dibanding sebelumya. Kami akan dapat menghemat. Jadi PLN akan mendapat keuntungan lebih baik pak," kata dia.

"Kalau proyek-proyek yang baru ini jadi, kami punya keyakinan dengan catatan kondisi ekonomi yang seperti kita harapkan, saya kira kita akan mendapatkan keuntungan bagus sekali," sambung Sarwono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com