Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Tips Wirausaha ala Jokowi untuk Para Pensiunan

Kompas.com - 16/01/2019, 14:12 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, aparatur sipil negara (ASN) harus memanfaatkan dengan baik jaminan hari tua yang diberikan saat pensiun. Uang pensiun sejatinya memberikan kesejahteraan bagi penerimanya.

Ia menambahkan, uang tersebut bahkan bisa tumbuh dengan investasi maupun sebagai modal usaha. Oleh karena itu, Jokowi mendorong para calon pensiunan maupun ASN yang telah pensiun untuk merintis usaha sebagai bekal saat purnatugas.

"Masa pensiun bukan berarti produktivitas berhenti. Masa pensiun juga bisa tetap beraktivitas di purnatugas," ujar Jokowi saat membuka acara program wirausaha ASN dan pensiunan di Sentul International Convention Center, Bogor, Rabu (16/1/2019).

Baca juga: Taspen: Banyak ASN Cemas Menghadapi Masa Pensiun

Jokowi pun membagi tips berwirausaha di usia pensiun. Diketahui, Jokowi merupakan pengusaha kayu dan memiliki pabrik mebel di Solo. Jokowi menyarankan pensiunan dan calon pensiunan PNS memulai usaha yang risikonya kecil.

Misalnya, barang-barang yang tidak cepat busuk atau basi. Jika pemasaranannya lambat, maka barang tersebut cepat rusak. Kemudian, berbisnis sesuatu yang memiliki nilai tambah meski tidak laku.

"Misalnya, mendirikan kos-kosan. Income-nya ada tiap tahun dengan menyewakan. Tapi nilai tambah bangunannya juga pasti tiap tahun naik," kata Jokowi.

Baca juga: Cara Mudah Menabung untuk Masa Pensiun

Jokowi mencontohkan, misal saat ini membeli rumah seharga Rp 500 juta. Tak menutup kemungkinan, beberapa tahun kemudian rumah tersebut dijual dengan harga Rp 2 miliar karena NJOP meningkat.

Uang hasil penjualan bisa digunakan lagi untuk membangun rumah. Jika ada sisa, bisa ditabung. Selain itu, Jokowi juga mengingatkan untuk selalu mengikuti tren pasar.

"Kalau tidak ikuti tren pasar, tidak ikuti gaya hidup, jadi hilang, ditinggal. Ini tidak mudah," kata Jokowi.

Selain itu, strategi pemasaran juga penting dalam membangun usaha. Barang yang dikemas seadanya akan kalah saing dengan barang yang dikrmas menarik beserta label mereknya.

 

Baca juga: Skema Pensiun PNS yang Baru akan Diterapkan Tahun 2020

Media pemasarannya juga harus lebih kreatif. Tak hanya mengandalkan toko offline, tapi juga toko online.

Jokowi mengatakan, pasar di Indonesia sangat besar. Sayangnya, beberapa produk Indonesia masih kalah saing dibandingkan produk luar.

"Maka saya ajak, mari ganti dengan produk kita sendiri. Kita isi dengan produk kita sendiri," kata mantan Wali Kota Solo itu.

Baca juga: Reformasi Program Pensiun, Benefit untuk Pensiunan Akan Lebih Besar

Tips terakhir dari Jokowi yakni mencari partner bisnis yang tepat. Jika ragu menentukan arah bisnis sendirian, maka carilah mitra untuk menyatukan visi misi. Jika partnernya tepat, maka usahanya bisa berkembang dengan baik.

"Saran saya, kalau mau usaha, cari partner yang betul-betul dipastikan cocok benar. Jangan setahun dua tahun berantem. Larinya ke wilayah hukum," kata Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com