Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IMF: Kebijakan Tarif Impor Bisa Hancurkan Ekonomi AS

Kompas.com - 05/03/2018, 14:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Sumber Reuters

NEW YORK, KOMPAS.com - Dana Moneter Internasional (IMF) menyatakan, kebijakan tarif impor baja dan alumunium yang diterapkan AS akan membuat ekonomi negara tersebut hancur. Selain itu, kebijakan ini juga akan berdampak pada ekonomi negara-negara mitra dagang AS. '

Oleh karena itu, IMF mendorong negara-negara untuk menyelesaikan sengketa perdagangan tanpa melakukan kebijakan balas dendam.

"Pembatasan impor yang diumumkan Presiden AS (Donald Trump) cenderung menyebabkan kerusakan tidak hanya di luar AS, tapi juga pada ekonomi AS sendiri, termasuk sektor manufaktur dan konstruksinya, yang merupakan pengguna utama baja dan alumunium," tulis IMF dalam pernyataan resminya seperti dikutip dari Reuters, Senin (5/3/2018).

Baca juga : Trump Ancam Terapkan Tarif Impor Mobil dari Eropa

Pada pekan lalu, Trump menyatakan pihaknya berencana mengenakan tarif sebesar 25 persen untuk impor baja dan 10 persen untuk impor alumunium. Kebijakan ini dimaksudkan untuk melindungi lapangan kerja di AS dalam menghadapi produk asing yang lebih murah.

Kebijakan ini menuai kritik tajam dari sejumlah negara, termasuk Kanada dan Uni Eropa. Selain itu, China juga mengecam keras rencana tersebut.

IMF tidak mengelaborasi lebih lanjut mengenai kerusakan ekonomi yang dimaksud. Saat ini, IMF telah melakukan pembaruan proyeksi ekonomi sebelum pertemuan dengan 189 negara anggotanya pada April 2018 mendatang.

Baca juga : Trump: Perang Dagang Bagus dan Mudah Dimenangkan

Sejumlah negara pun menebar ancaman untuk melawan kebijakan Trump tersebut. China menyatakan tidak segan menerbitkan kebijakan untuk merespon kebijakan Trump itu, sementara Uni Eropa mengancam bakal menerapkan tarif untuk impor sejumlah produk dari AS.

Kompas TV Lonjakan Defisit disebabkan penurunan surplus perdagangan nonmigas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Whats New
Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Whats New
Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Whats New
BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

Whats New
Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Whats New
Intip 'Modern'-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Intip "Modern"-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Whats New
IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

BrandzView
KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

Whats New
Namanya 'Diposting' Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Namanya "Diposting" Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Whats New
Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Whats New
Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Whats New
Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Whats New
Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Whats New
Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com