Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Ancam Terapkan Tarif Impor Mobil dari Eropa

Kompas.com - 05/03/2018, 10:00 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com - Presiden AS Donald Trump mengancam Uni Eropa dengan memberlakukan pajak untuk impor mobil yang berasal dari Eropa.

Ini adalah respon atas keberatan Uni Eropa terhadap tarif impor baja dan alumunium yang akan diterapkan Trump.

"Jika Uni Eropa ingin lebih meningkatkan tarif mereka yang sudah masif dan batasan terhadap perusahaan-perusahaan AS yang berbisnis di sana, kami akan menerapkan pajak terhadap mobil-mobil mereka yang meluncur bebas di AS," kata Trump pada akun Twitter pribadinya seperti dikutip dari Fox News, Senin (5/3/2018).

Genderang perang tersebut ditabuh Trump setelah pada pekan lalu mengumumkan rencana penerapan tarif impor sebesar 25 persen untuk impor baja dan 10 persen untuk impor alumunium.

Kebijakan tersebut pun memicu kemarahan sejumlah pemimpin dunia dan membuat pasar global melemah.

Baca juga : Trump: Perang Dagang Bagus dan Mudah Dimenangkan

Salah satu pimpinan dunia yang geram adalah Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker. Akhir pekan lalu, ia menyatakan Uni Eropa bisa saja menerapkan tarif untuk impor motor besar Harley Davidson, celana jins Levi's, dan minuman keras dari AS.

"Saya tak suka menggunakan istilah perang dagang, namun saya tak bisa melihat ini bukan perilaku layaknya perang," jelas Juncker.

Sebelumnya, para pejabat Uni Eropa menyatakan telah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi dan ofensif untuk menyeimbangkan kembali pasar Eropa ketika Trump menandatangani kebijakan tarif pada pekan ini. Langkah-langkah tersebut pun segera dibicarakan oleh Uni Eropa.

Baca juga : Kebijakan Tarif Impor Baja Trump Tuai Beragam Kritik

Menteri Keuangan Perancis Bruno Le Maire mendukung reaksi Uni Eropa tersebut. Menurut dia, semua opsi sudah disiapkan terkait respon atas kebijakan Trump itu.

"AS harus tahu bahwa jika menerapkan kebijakan ini, maka mereka akan berhadapan dengan respons yang kuat, terkoordinasi, dan bersatu dari Uni Eropa," tegas Le Maire.

Kompas TV Menurut petugas, pembangunan tembok pembatas bertujuan meningkatkan keamanan masyarakat dan negara.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Fox News


27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Respons Sri Mulyani Ditagih Utang Rp 179 Miliar oleh Jusuf Hamka | Kenapa Masyarakat Mudah Kena Tipu di Sektor Jasa Keuangan?

[POPULER MONEY] Respons Sri Mulyani Ditagih Utang Rp 179 Miliar oleh Jusuf Hamka | Kenapa Masyarakat Mudah Kena Tipu di Sektor Jasa Keuangan?

Whats New
Belum Berizin, Lahan Reklamasi di Batam Disegel Sementara

Belum Berizin, Lahan Reklamasi di Batam Disegel Sementara

Whats New
Segudang Pekerjaan Rumah CEO Baru Twitter Linda Yaccarino

Segudang Pekerjaan Rumah CEO Baru Twitter Linda Yaccarino

Whats New
Percepat Layanan Pelanggan, NINE Targetkan Buka 19 'Service Point' Tahun Ini

Percepat Layanan Pelanggan, NINE Targetkan Buka 19 "Service Point" Tahun Ini

Rilis
Catatkan Rugi Sepanjang 2022, Emiten Properti JSPT Absen Bagi Dividen

Catatkan Rugi Sepanjang 2022, Emiten Properti JSPT Absen Bagi Dividen

Whats New
Sepanjang 2022, Pertamina Patra Niaga Catatkan Laba Bersih Rp 2,89 Triliun

Sepanjang 2022, Pertamina Patra Niaga Catatkan Laba Bersih Rp 2,89 Triliun

Whats New
Luhut Ungkap Sakit Hati kepada Haris Azhar dan Fatia

Luhut Ungkap Sakit Hati kepada Haris Azhar dan Fatia

Whats New
Tekan Kredit Macet, BRI Gencar Jual Aset-aset Bermasalah

Tekan Kredit Macet, BRI Gencar Jual Aset-aset Bermasalah

Whats New
Hampir Full Digital, Transaksi Konvensional di BRI Tinggal 1,1 Persen

Hampir Full Digital, Transaksi Konvensional di BRI Tinggal 1,1 Persen

Whats New
Menaker Ida Dampingi Presiden Jokowi Kunker ke Malaysia, Bahas Pelindungan PMI

Menaker Ida Dampingi Presiden Jokowi Kunker ke Malaysia, Bahas Pelindungan PMI

Whats New
Hadirkan Beragam Pilihan Hiburan, Begini Cara Langganan OTT di IndiHome

Hadirkan Beragam Pilihan Hiburan, Begini Cara Langganan OTT di IndiHome

Whats New
Lowongan Kerja BUMN PT PP untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN PT PP untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Beli Solar di Jakarta, Banten, dan Jabar Wajib Pakai QR Code MyPertamina

Beli Solar di Jakarta, Banten, dan Jabar Wajib Pakai QR Code MyPertamina

Whats New
Kemenkeu Sebut Himbara Kerap 'Monopoli' Setoran PNBP Kementerian/Lembaga

Kemenkeu Sebut Himbara Kerap 'Monopoli' Setoran PNBP Kementerian/Lembaga

Whats New
OJK: Pencabutan Moratorium 'Fintech Lending' Bakal Perluas Layanan ke Masyarakat

OJK: Pencabutan Moratorium "Fintech Lending" Bakal Perluas Layanan ke Masyarakat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com