Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Pasar di Semarang Ditarget Jadi Investor Pasar Modal

Kompas.com - 05/03/2018, 17:00 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Para pedagang pasar di Kota Semarang, Jawa Tengah ditarget untuk menjadi investor di pasar modal di masa mendatang. Tiap pasar nantinya akan didirikan satu galeri investasi untuk mendekatkan akses keuangan inklusif tersebut.

Fanny Rifqi, head of GO Publik Information Center Semarang mengatakan, fokus pengembangan pasar modal dikembangkan dari perguruan tinggi ke pedagang pasar.

"Kami ingin pedagang pasar menjadi investor di pasar modal dengan membeli saham, reksa dana, dan lainnya. Kami juga buka galeri investasi di pasar," kata Rifqi, Senin (5/3/2018).

Ia menjelaskan investasi pasar pasar selama ini ditujukan untuk para mahasiswa di perguruan tinggi. Tidak sedikit mahasiswa yang memutuskan untuk menjadi investor di pasar modal.

Baca juga : Bahana: Pasar Modal Indonesia Kuat Hadapi Dinamika Ekonomi Global

Keberhasilan itu, sambung dia, akan coba diarahkan untuk para pedagang pasar di Semarang.

"Pertimbangannya karena di pasar secara mental dan kultural mereka erat dengan bisnis, karena mereka pedagang," tambah dia.

Alasan lainnya yaitu dari segi ekonomi, perputaran uang di pasar relatif besar. Jika pedagang dapat menyisihkan penghasilan untuk menabung di pasar modal tentunya baik untuk keberlangsungan mereka sendiri.

"Harapannya, mereka kenal investasi legal dan mengkonter investasi ilegal, investasi bodong," tambahnya.

Baca juga : Uang Masyarakat Yang Hilang karena Investasi Bodong Capai Rp 105 Triliun

Namun demikian, untuk tahap awal, hanya satu galeri investasi yang akan dibuka di pasar. Galeri investasi dibuka di pasar yang dekat dengan perguruan tinggi.

"Tahun ini 1 pasar dulu, diambil akses yg dekat dengan perguruan tinggi. Misal pasar Peterongan, pasar Sampangan dan seterusnya. Target pedagang dan pengunjung pasar," tambahnya.

Rifqi meyakini pembukaan galeri investasi di pasar akan sukses. Hal itu berkaca dari keberhasilan menerapkan itu untuk para mahasiswa.

"Investasi di pasar modal itu cukup Rp 100 ribu. Dan bagi pedagang pasar itu terjangkau sekali. Pengalaman di kampus, mahasiswa menjadi investor di paaar modal dengan menyisihkan uang saku mereka. Kita ingin budaya itu diarahkan di pasar," pungkasnya. 

Kompas TV 15 emiten tersebut belum menyampaikan laporan keuangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com