Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rini: Banyak Kelemahan di Waskita Karya, Terutama Direktur Operasi

Kompas.com - 21/03/2018, 16:27 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Menteri BUMN Rini Soemarno menanggapi sejumlah kecelakaan kerja di lokasi proyek yang dikerjakan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk belakangan ini.

Menurut dia, salah satu BUMN karya itu memang memiliki kelemahan dan kerap kali kecelakaan terjadi disebabkan oleh human error.

"Di Waskita, kami lihat banyak kelemahan, terutama Direktur Operasi, jadi kami akan lakukan perombakan yang cukup besar karena itu sudah perusahaan publik," kata Rini di tengah kunjungannya ke lokasi proyek kereta cepat di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (21/3/2018) siang.

Rini belum merinci seperti apa perombakan di dalam struktur organisasi Waskita Karya karena baru akan dilakukan saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) bulan April mendatang.

Baca juga : Rini Putuskan Proyek-proyek Waskita Karya Tidak Ditangguhkan

 

Namun, dia memastikan nantinya akan ada penambahan direksi yang khusus menangani tentang aspek keselamatan kerja konstruksi.

Selama ini, beban tanggung jawab keselamatan kerja ketika proses konstruksi berlangsung ada pada General Manager (GM) tiap proyek.

Dengan tambahan direksi yang khusus menangani itu, Rini berharap aspek keselamatan kerja lebih diperhatikan dan dikontrol dibanding sebelumnya.

"Bapak Presiden menekankan betul kecelakaan tidak boleh terjadi, memang kami lihat kelemahan yang paling utama ada di Waskita. BUMN karya lain masih cukup baik, tapi kami menekankan harus ada direktur yang spesial bertanggung jawab untuk keselamatan konstruksi," tutur Rini.

Baca juga : Ada Kecelakaan Kerja Lagi, Manajemen Waskita Karya Segera Dibenahi

Dalam 14 kasus kecelakaan kerja yang terjadi selama tujuh bulan terakhir, tujuh di antaranya adalah proyek yang dikerjakan oleh Waskita. Proyek yang dimaksud di antaranya LRT (Light Rail Transit) di Palembang, tol Bogor-Ciawi-Sukabumi, serta tol Pasuruan-Probolinggo.

Kompas TV Hingga kini sebanyak lima saksi dari mandor proyek pekerja dan saksi telah diperiksa guna mengungkap unsur pidana dalam kasus ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com