Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR Segera Laksanakan "Fit and Proper Test" bagi 18 Calon Anggota KPPU

Kompas.com - 15/03/2018, 10:30 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi VI DPR RI mengeluarkan pengumuman yang menyatakan akan segera melaksanakan tahapan selanjutnya dalam seleksi calon anggota Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU).

Tahapan yang dimaksud adalah fit and proper test terhadap 18 calon anggota KPPU yang sebelumnya diusulkan oleh Presiden Joko Widodo.

Merujuk pada kertas pengumuman resmi yang dikeluarkan oleh DPR RI, tertera ke-18 nama para calon anggota KPPU masa jabatan 2017 sampai 2022.

Baca juga : Pansel Minta DPR Segera Uji Kelayakan Calon Anggota KPPU

 

Selain menampilkan 18 nama para calon anggota, DPR juga mengajak publik untuk memberi masukan serta informasi seputar calon anggota yang akan diseleksi untuk jadi komisioner di KPPU.

"Masukan dan informasi secara tertulis dapat disampaikan kepada Komisi VI DPR RI paling lambat hari ini ke Sekretariat Komisi VI DPR RI atau email ke set_komisi6@dpr.go.id," demikian penggalan keterangan tertulis itu.

Berikut 18 nama calon anggota KPPU yang akan menjalani fit and proper test:

1. Abdulhamid Dipopramono

2. Afif Hasbullah

3. Arnold Sihombing

4. Binsarjon Vic S

5. Chandra Setiawan

6. Dinni Melanie

7. Eugenia Mardanugraha

8. Guntur Syahputra Saragih

9. Harry Agustanto

10. Kodrat Wibowo

11. Kurniatoha

12. Mohammad Reza

13. Muhammad Handryimansyah

14. Ningrum Natasya Sirait

15. Rima Agristina

16. Ukay Karyadi

17. Yohanes Berchman Suhartoko

18. Yudi Hidayat

Waktu pelaksanaan fit and proper test akan ditentukan selanjutnya oleh Komisi VI DPR RI. Proses seleksi anggota KPPU diharapkan bisa segera selesai, bahkan sebelum masa perpanjangan komisioner yang sudah dua kali diberikan oleh Presiden Jokowi berakhir pada akhir April 2018.

Kompas TV Kenaikan harga garam menarik perhatian Komisi Pengawas Persaingan Usaha alias KPPU.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com