Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asia Hadapi Tantangan Berat untuk Mampu Memberi Makan Penduduknya

Kompas.com - 16/03/2018, 14:00 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Dalam mendukung program ketahanan dan kedaulatan pangan nasional HKTI telah melakukan beberapa langkah strategis.

Pertama, menyelaraskan budaya dan teknologi yang tidak sinkron selama ini. Dengan teknologi dan kultur bertani yang berkembang, mestinya petani akan maju dan sejahtera. Oleh karena itu teknologi harus bisa dihubungkan dengan kultur masyarakat, agar pertanian kita tidak stagnan atau mati.

Maka HKTI pun langsung melakukan sejumlah pengembangan teknologi seperti menciptakan kemandirian dengan melakukan pem­bibitan atau benih padi varietas unggul M400 dan M70D.

Kedua varieatas benih itu juga tahan terhadap hama dan penyakit. Dari sisi kultur yang dilakukan adalah memberikan pelatihan dan pemahanan cara tanam dan pendampingan secara reguler oleh para ahli terhadap petani.

HKTI juga telah memproduksi pupuk organik berkualitas baik. Beberapa petani yang menggunakan kedua benih padi varietas unggul dan pupuk organik tersebut, di berbagai daerah menunjukkan hasil positif, yaitu dari satu hektar menghasilkan padi 9-10 ton. Padahal sebelumnya petani hanya bisa panen 5-7 ton saja per hektarnya.

Teknologi lain yang sedang dalam proses pengembangan HKTI adalah drone pertanian. Drone yang nanti akan diperkenalkan kepada khalayak itu dapat digunakan multi fungsi yaitu untuk pemupukan, penyemprotn pestisida, pemotretan, dan lain-lain.

Kedua, HKTI sangat prihatin atas kondisi lahan pertanian saat ini yang rusak dan tidak lagi subur akibat ekpolitasi berlebihan pemanfaatan pupuk kimia dan pestisida. Selain merusak tanah, penggunaan zat kimia secara tak terkendali tersebut menurunkan daya tahan tanaman terhadap hama dan produktivitas lahan.

Hal tersebut mendorong HKTI untuk mengingatkan dan mengedukasi petani agar meninggalkan cara bertani tradisional dan beralih kepada sistem pertanian modern berbasis teknologi dan organik.

Beberapa daerah yang tanahnya rusak diperbaiki agar lebih produktif lagi. Upaya mengurangi penggunaan pupuk kimia dan pestisida yang dirancang HKTI sendiri sudah berjalan dalam program terpadu sejak lebih dari setahun ini.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com