Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asia Hadapi Tantangan Berat untuk Mampu Memberi Makan Penduduknya

Kompas.com - 16/03/2018, 14:00 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Ketiga, HKTI juga memiliki pasukan anti hama untuk membasmi 21 jenis hama sebagai musuh utama pertanian. “Ini harus disikapi betul-betul, karena jika tidak petani yang sudah menanam selama tiga bulan akan rusak oleh hama,” Moeldoko.

Hama merupakan teror yang meruntuhkan sektor pertanian. Hama yang sulit diatasi ini membuat para petani menderita sehingga menjadi salah satu penyebab berkurangnya animo masyarakat menggeluti bidang pertanian. Akibatnya, jumlah petani Indonesia secara perlahan-lahan semakin mengecil karena tidak ada lagi generasi muda yang mau jadi petani. Ini harus mendapat perhatian serius.

Hal inilah yang mendorong HKTI akhirnya membentuk tim khusus untuk mengatasi hama pertanian. Tim ini akan siap selalu membantu para petani yang lahannya diserang hama.

Tim yang dinamakan Brigade Anti Hama itu berisi orang-orang yang memiliki kompetensi tentang tumbuh dan mutasinya beragam hama yang saat ini meresahkan petani. Teknologinya juga akan terus dikembangkan.

Keempat, HKTI telah pula membangun informasi dan teknologi (IT). Bagi HKTI, petani juga harus memahami dan memiliki IT yang bagus sehingga produk-produk pertanian bisa dimonitor setiap harinya. HKTI memiliki anggota 60 juta petani.

"Kalau ini dimobilisasi maka kita akan bisa menanam padi, sayuran, jagung, buah-buahan, dan lain-lain. Kalau ini bergerak semua, pasti kita akan makmur," lanjutnya. 

Kelima, HKTI juga telah mengonversi tanah-tanah bekas tambang galian menjadi lahan produktif.

Di samping itu terus mendorong pemerintaah agar memanfaatkan potensi ketersediaan lahan yang cukup besar dan belum dimanfaatkan secara optimal seperti potensi 20 juta hektar lahan rawa di mana 10 juta hektarnya bisa dikembangkan untuk lahan pertanian maupun perkebunan.

Kemudian, ada juga dua jutaan hektar lahan tadah hujan yang bisa di manfaatkan dengan sangat baik.

Keenam, HKTI juga melihat bahwa permasalahan petani di Indonesia saat ini adalah keterbatasan pengetahuan pemasaran dan kelemahan penanganan pasca panen, sehingga tidak dapat menghasilkan kualitas produk yang baik.

Oleh karena itu, HKTI yang memiliki visi organisasi sebagai ‘bridging institution’ telah memainkan perannya untuk mempertemukan petani dengan perusahaan (pasar) dan membuka akses permodalan seperti perbankan dengan petani.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com