Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Nufransa Wira Sakti
Staf Ahli Menkeu

Sept 2016 - Jan 2020: Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan.

Saat ini menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Pengawasan Pajak

Memaknai Pernyataan Menteri Keuangan Tentang Utang

Kompas.com - 24/03/2018, 18:17 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

2. Saat Menkeu SMI menjadi Menkeu di tahun 2005-2010 rasio utang terhadap PDB tahun 2005-2010 berkurang dari 47 persen ke 26 persen.

3. Menurunnya defisit Keseimbangan Primer (penerimaan negara dikurangi belanja, di luar pembayaran utang).

Berturut-turut dari tahun 2016 (Rp 125,6 triliun) dan 2017 (Rp 121,5 triliun). Tahun 2018 ditargetkan defisitnya turun lagi menjadi Rp 87,3 triliun. Beberapa tahun ke depan diharapkan agar keseimbangan primer dapat menjadi surplus, sehingga tidak lagi membayar utang dengan utang,

Menkeu SMI selalu ingin ada peningkatan dalam kinerja, sehingga perolehan ketiga capaian tersebut bukan datang dari langit tanpa direncanakan dengan matang. Kami selalu didorong untuk berprestasi dan melakukan yang terbaik bagi bangsa ini.

Baca juga : Bagaimana Posisi Utang Indonesia?

Utang juga dapat menjadi alternatif investasi bagi masyarakat Indonesia. Saat ini, jumlah investor dari Indonesia yang membeli Surat Berharga Negara secara ritel berjumlah 501.713 orang, melonjak tajam dari tahun 2008 yang baru berjumlah 16.561 investor. Yang menarik, 13-16 persen di antaranya adalah ibu rumah tangga.

Pernyataan ini diyakini untuk menjawab banyak keraguan bahwa utang Indonesia didominasi oleh pihak asing. Walaupun belum sebanyak negara maju, namun Kemenkeu sudah di arah yang tepat. Selain itu, ada juga bond pemerintah yang dikeluarkan dalam mata uang pemerintah.

Menkeu SMI menyatakan bahwa pemerintah sangat berhati-hati dalam mengelola instrumen utang, terutama agar tidak ada kejutan dan pelambatan dalam perekonomian nasional.

Setiap kebijakan untuk mencapai suatu tujuan pasti ada akibat pada tujuan yang lain. Namun semuanya bertujuan agar APBN tetap sehat, kredibel dan berkelanjutan.

Pengelolaan yang hati-hati ini mendapatkan respons positif berupa peringkat investasi dari lima lembaga pemeringkat dunia (S&P, Moodys, Fitch, JCR dan R&I).

Mereka menilai Indonesia sebagai negara yang menjaga disiplin APBN secara konsisten berdasarkan UU.

Hasil lainnya adalah menurunnya imbal hasil (yield) Surat Utang Negara berjangka 10 tahun dari 7,93 persen pada Desember 2016 menjadi 6,63 persen pada pertengahan Maret 2018. Suatu capaian yang sangat baik mengingat ada empat kali kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve Amerika.

Banyak yang meragukan penilaian lembaga pemeringkat ini dan men-twist nya seolah-olah agar Indonesia makin berutang. Padahal untuk mendapatkan peringkat ini, sudah melalui banyak kriteria dan penilaian. Harusnya bangsa kita bangga karena dinilai baik dan kredibel oleh lembaga internasional.

Utang juga bukan satu-satunya instrumen kebijakan. Masih banyak instrumen lain yang digunakan untuk kebijakan pemerintah antara lain: pajak, cukai dan penerimaan negara bukan pajak, instrumen belanja dan alokasinya, kebijakan perdagangan dan lain-lain.

Semua kebijakan harus sama-sama bekerja secara efektif untuk mencapai tujuan nasional. Contohnya, keseriusan pemerintah dalam memperbaiki iklim investasi di segala bidang yang akhirnya berhasil menaikkan nilai kemudahan investasi Indonesia. Ini tentu saja menjadikan Indonesia sebagai tempat investasi yang menarik bagi dunia.  

Menteri Keuangan juga menyatakan bahwa pembangunan infrastruktur, perbaikan pendidikan dan kesehatan serta jaminan sosial baru akan menuai hasil dan dapat dirasakan pada jangka menengah. Beliau setuju dengan adanya anjuran bahwa perlu dilakukan peningkatan efektivitas dan prioritas kebijakan, perbaikan tata kelola serta proses perencanaan dan perang terhadap korupsi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com