Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asuransi Tugu Pratama Raih Laba Rp 285,4 Miliar Sepanjang 2017

Kompas.com - 06/04/2018, 07:05 WIB
Aprillia Ika

Editor

KOMPAS.com - PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Aanak usaha PT Pertamina (Persero) mencatat kinerja positif pada 2017. Walaupun, perseroan masih menghadapi sejumlah tantangan, terutama terkait kondisi pasar yang belum terlalu kondusif.

Pada 2017 perseroan membukukan laba entitas induk (non-konsolidasian) sebesar Rp 285,4 miliar, naik 71,65 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 166,3 miliar.

Presiden Direktur ATPI Indra Baruna menjelaskan, peningkatan laba itu turut didukung kondisi ekonomi global dan nasional.

Menurut dia pada tahun lalu, perkembangan industri asuransi umum dan reasuransi masih cukup menantang di tengah perbaikan kondisi ekonomi makro domestik.

Baca juga : Jumlah Tenaga Pemasar Asuransi Terus Meningkat

"Dalam lima tahun terakhir, rata-rata kenaikan laba setelah pajak ATPI terjaga di kisaran 8 persen, dua kali lipat dari CAGR kenaikan laba industri, namun tahun 2017 peningkatan laba bersih kami naik 72 persen YoY," ungkap Indra di Jakarta, Kamis (5/4/2018).

Sepanjang 2017, Indra mengakui, perseroan masih menghadapi sejumlah tantangan, terutama terkait kondisi pasar yang belum terlalu kondusif. Misal, banyak proyek migas yang tertunda akibat melemahnya harga minyak dunia.

Menghadapi situasi demikian, perseroan melakukan sejumlah strategi.

Berhati-hati

Di sektor migas dan energi, perseroan mengoptimalkan sinergi dengan Pertamina Group dan mengawal proyek-proyek Pertamina di luar negeri untuk memperluas pasar non-domestik.

Kemudian, manajemen perseroan menerapkan kebijakan yang semakin selektif dalam memilih risiko. Perseroan mampu menurunkan net klaim terhadap premi.

Baca juga : Tahun 2017, Industri Asuransi Jiwa Nasional Raup Pendapatan Rp 254,22 Triliun

Hasilnya, underwriting perseroan naik 35,42 persen menjadi Rp 488,7 miliar dari sebelumnya Rp 360,9 miliar. Hasil investasi meningkat 16,07% dari Rp 166,8 miliar menjadi Rp 193,7 miliar, sedangkan pendapatan premi neto naik 7,39 persen dari Rp 654,4 miliar menjadi Rp 702,7 miliar.

Strategi selanjutnya, yakni di tengah penurunan suku bunga simpanan sepanjang 2017, hasil investasi perseroan masih terus tumbuh.

Kenaikan hasil investasi ini didukung strategi manajemen portofolio investasi perseroan yang mampu memanfaatkan kondisi penguatan pasar modal.

Tahun lalu, kondisi finansial perseroan sangat sehat dengan posisi ekuitas meningkat 9,30 persen dari Rp 3,4 triliun menjadi Rp 3,7 triliun.

Rasio solvabilitas (risk based capital/RBC) pun tercatat sebesar 378,09 persen, jauh di atas persyaratan minimum sebesar 120 persen.

Baca juga : Dampak Teknologi, Akankah Profesi Agen Asuransi Hilang?

Kondisi ini juga menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar klaim para tertanggung.

Harga Minyak

Sebagai perusahaan asuransi yang banyak menggeluti sektor migas, rendahnya harga minyak dunia juga berdampak kepada perseroan. Ketika harga minyak dunia mulai merangkak naik, perseroan mampu membukukan kenaikan premi.

Seiring dengan menguatnya pemulihan ekonomi domestik yang diikuti kenaikan harga minyak dunia dan harga komoditas, perseroan mengharapkan pertumbuhan laba ke depan rata-rata 14 persen per tahun.

Kompas TV Sudah satu tahun terakhir harga minyak mentah dunia naik signifikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com