Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Bantuan Pertanian Bakal Kurangi Angka Kemiskinan di Desa

Kompas.com - 23/04/2018, 18:32 WIB
Kurniasih Budi

Penulis


CIANJUR, KOMPAS.com – Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, meresmikan program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera atau "Bekerja" pada hari ini (23/4/2018) .

Program yang menjangkau 1.000 desa di 100 kabupaten itu diharapkan mampu menekan angka kemiskinan hingga di bawah 10 persen pada 2018.

Program Bedah Kemiskinan merupakan bagian program padat karya tunai, berbasis pada pertanian.

"Sektor pertanian harus menjadi ujung tombak untuk menekan angka kemiskinan khususnya di desa, serta mengangkat kesejahteraan petani,” kata Amran saat meresmikan program Bekerja di Desa Cikancana, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur.

(Baca: HET Dinilai Tak Efektif Stabilkan Harga Pangan)

Mengacu Data BPS, jumlah penduduk miskin turun dari 10,96 persen (27,73 juta orang) pada September 2014 menjadi 10,12 persen (26,58 juta orang) pada September 2017.

Pemerintah berharap pada 2022, angka kemiskinan desa dapat diturunkan menjadi 9,92 persen atau sekira satu juta rumah tangga miskin.

Ada pun, jumlah rumah tangga miskin (RTM) saat ini mencapai 3,6 juta.

Program Bekerja diharapkan menjadi solusi permanen pengentasan kemiskinan dengan menyasar jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.

(Baca: Pemerintah Targetkan Angka Kemiskinan di Indonesia Tahun 2019 Turun 9 Persen)

Menurut Amran, tanaman sayuran bisa menjadi solusi jangka pendek karena tiga bulan sudah bisa panen.

Program Bantuan Kemiskinan Rakyat Sejahtera diresmikan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, di Desa Cikancana, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur, Senin (23/4/2018). Kementerian Pertanian memberikan bantuan pertanian untuk rumah tangga miskin di perdesaan. KOMPAS.com/ KURNIASIH BUDI Program Bantuan Kemiskinan Rakyat Sejahtera diresmikan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, di Desa Cikancana, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur, Senin (23/4/2018). Kementerian Pertanian memberikan bantuan pertanian untuk rumah tangga miskin di perdesaan.

Pemerintah juga memberikan ayam dan kambing sebagai solusi jangka menengah. Diperkirakan ayam sudah bisa bertelur dalam enam bulan ke depan.

"Sementara, untuk jangka panjang diberi tanaman keras seperti durian, mangga, dan salak,” kata Amran.

Setiap RTM akan menerima 50 ekor ayam, tiga ekor kambing/domba, lima ekor kelinci beserta kandang dan pakan selama 6 bulan, dua hingga tiga batang bibit mangga/manggis/durian/pisang/pepaya, dua hingga tiga batang bibit kopi/kakao/pala/lada, dan 10 batang bibit cabai/bawang merah. 

Program Bekerja ini memanfaatkan pekarangan masyarakat desa secara intensif untuk pertanian.

Halaman:


Terkini Lainnya

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com