Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berita Populer: Promo Tiket Murah PT KAI hingga Dua Dasawarsa IMF-Indonesia

Kompas.com - 24/09/2018, 05:41 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Meskipun begitu kartu kredit tetap memiliki keunggulan karena sifatnya yang fleksibal untuk digunakan memakai kartu. Belum lagi fitur cicilan 0 persen yang masih menjadi daya tarik konsumen untuk memakai kartu kredit hingga saat ini.

Di balik banyak manfaat dan keuntungan yang ditawarkan kartu kredit, alat transaksi nontunai ini sering menjadi sumber masalah besar bagi keuangan seseorang.

Baca selengakapnya: Perlukah Anda Memiliki Kartu Kredit?

4. BCA: Dalam Waktu Dekat, Nasabah Bisa Transaksi Apapun Pakai HP

PT Bank Central Asia Tbk mengisyaratkan untuk merilis fitur pembayaran terbaru yang bisa dilakukan melalui mobile banking dalam waktu dekat. Teknologi yang digunakan untuk fitur atau sistem pembayaran tersebut menggunakan Quick Response (QR) code.

"Dalam waktu dekat, hanya pakai handphone, bisa melakukan pembayaran di manapun. Bukan cuma di kota besar, di mana yang ada internet, itu bisa transaksi," kata Vice President Transaction Banking Product Development BCA Fera Agustina dalam acara Kafe BCA On The Road di Yogyakarta, Sabtu (22/9/2018).

Fera mengungkapkan, meski akan diimplementasikan dalam waktu dekat, BCA tetap menunggu standarisasi sistem pembayaran dengan QR code oleh Bank Indonesia (BI).

Kemungkinan besar, menurut Fera, BI akan segera melaksanakan pilot project standarisasi sistem pembayaran QR code sebelum diterapkan secara penuh.

Baca selengakapnya: BCA: Dalam Waktu Dekat, Nasabah Bisa Transaksi Apapun Pakai HP

5. IMF-Indonesia, Dua Dasawarsa yang Berbeda

Pernahkan Anda menemukan nama Indonesia di buku teks atau jurnal ekonomi? Rasanya jarang. Meskipun ekonomi Indonesia termasuk 20 besar dunia. Rupanya, tidak banyak ekonom dan akademisi yang menganggap penting untuk menulis tentang Indonesia.

Mereka biasanya malah mengingat Indonesia dalam konteks yang kurang menyenangkan: krisis ekonomi.

Sebagai contoh adalah Frederic Mishkin, profesor ekonomi dari Columbia University dan mantan anggota Dewan Gubernur Bank Sentral AS.

Dalam bukunya, dia menggunakan Indonesia sebagai contoh negara yang harus menanggung ongkos mahal akibat kegagalan sistem perbankan.

Baca selengakapnya: Baca juga: IMF-Indonesia, Dua Dasawarsa yang Berbeda

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com