Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Petani Jagung, Bangkit Setelah Ditipu dan Rugi Miliaran Rupiah

Kompas.com - 22/02/2019, 10:33 WIB
Yoga Sukmana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Bahkan Dean juga mengecek langsung lahan petaninya hingga berbagai administrasinya. Ia juga menugaskan orang untuk memberikan pendampingan kepada petani tersebut secara melekat.

Ilmu ekonomi yang ia miliki digunakan secara maksimal dengan membuat berbagai perhitungan bisnis, mulai dari awal pembenihan, efektivitas pengunaan lahan, pemupukan, hingga standar harga jual.

Hasil memang tak mengkhianati proses.

Dengan ketelitian dan ketekunannya, jumlah jagung yang dihasilkan dari lahan yang ia sewa ternyata meningkat, begitupun kualitasnya. Hal ini membawa angin segar untuk pendapatannya yang juga meningkat.

Baca juga: Mentan Minta Bulog Serap Hasil Panen Jagung Petani

Dean tak pelit membagi ilmunya ke ke petani lain. Ia justru membuka seluas-luasnya kemitraan dengan para petani jagung di Lombok.

Bahkan, ia juga mengirim para rekan kerjanya untuk memberikan pendampingan kepada petani, mulai dari rencana tanam hingga panen.

Berbagai program edukasi dibuat untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas jagung dari lahan yang dimiliki petani.

Baca juga: Antisipasi Paceklik, Pemerintah Siapkan Skema Serap Gabah dan Jagung

Hasilnya, kini 7.000 petani NTB ikut bermitra dengan Dean. Total luas lahan yang dikelola mencapai 7.000 hektar. Dari angka itu, 5 hektar lahan dikelola sendiri olehnya.

Produksi jagung di NTB pun terus meningkat dari 300.000 ton per tahun pada 2007, menjadi 2,5 juta ton pada 2018.

"Dampaknya ke pendapatan mereka yang meningkat. Tadinya enggak punya motor, jadi punya motor. Tadinya punya motor, sekarang bisa beliin motor untuk anaknya. Dulu yang rumahnya pakai bilik, sekarang sudah pakai beton. Itu yang membuat saya jatuh hati," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com