Oleh karena itu ia meminta agar Menteri Keuangan meninjau ulang besaran NPPN untuk penulis. Sebab besaran NPPN penulis sangat berpengaruh kepada pendapatan para penulis.
Respon Sri Mulyani
Menteri Keuangan Sri Mulyani yang hadir langsung dalam dialog perpajakan itu memahami keresahan yang diungkapkan oleh Dewi Lestari dan menghargai perjuangan para penulis menghasilkan suatu karya.
Namun terkait aturan pajak, terutama NPPN penulis, Sri Mulyani masih hati-hati merespon permintaan peninjauaan ulang itu.
Sebab bila NPPN pekerja seni diubah berdasarkan profesi yang lebih spesifik, maka sistem perpajakan akan menjadi lebih rumit.
Hal itu tentu saja bertolak belakang dengan upaya pemerintah menyederhanakan sistem perpajakan melalui reformasi pajak.
Kompleksitas perpajak justru akan membuat pembayaran atau pengumpulan pajak jadi kian sulit.
Sri Mulyani mempersilahkan para pekerja seni menghitung atau melakukan survei besaran NPPN untuk mendapatkan angka yang dianggap proporsional. Meski begitu, Sri Mulyani tak menjanjikan pasti ada perubahan terkait norma.
“Memang idealnya setiap kelompok dan profesi kita dengarkan sendiri-sendiri (permintaanya). Tetapi kalau itu yang terjadi saya enggak bisa membayangkan sistem pajak kita akan begitu kompleknya.” Kata Sri Mulyani.
Apa sih NPPN
Bagi sebagian masyarakat, barangkali baru mendengar skema pajak menggunakan NPPN. Tentu saja istilah itu masih asing, sebab tak semua profesi bisa menggunakan penghitungan pajak dengan skema ini.
Saat ini, pemerintah sudah mengatur skema pajak untuk berbagai profesi di Indonesia. Sebanyak 1.435 profesi, termasuk penulis buku, bisa menggunakan penghitungan pajak pribadi dengan menggunakan NPPN.
(Baca: (Baca: Profesi Penulis Dikenakan Pajak Penghasilan, Ini Penjelasannya))
Ketentuan dan besaran NPPN diatur di dalam Peraturan Dirjen Pajak Nomer 17 Tahun 2015. Aturan itu dibuat untuk mempermudah wajib pajak menghitung pendapatan netto, terutama untuk profesi yang penghasilannya tidak tetap.
Bagi sebagian profesi, termasuk pekerja seni, menghitung pendapatan netto bukan hal yang mudah. Sebab banyaknya kompenen biaya langsung dan tidak langsung yang kerap tidak tercatat.