Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minat Pasar Tinggi, BEI Hentikan Sementara Perdagangan Saham KIOS

Kompas.com - 17/10/2017, 17:00 WIB
Nurandini Alya Sam

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) menerbitkan surat pengumuman yang menyatakan perlunya cooling down untuk perdagangan saham PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS) dan Waran Seri I PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS-W) pada hari ini, Selasa (17/10/2017).

Hal ini menanggapi terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham KIOS. Harga saham KIOS akhir pekan kemarin ditutup di level Rp 450 di hari perdagangan pertamanya pada 4 Oktober dan terus naik hingga ditutup di level Rp 2.120 pada 16 Oktober kemarin. Sementara KIOS-W ditutup di level Rp 1.690 pada Senin (16/10).

Meski terdapat kebijakan suspend dari BEI, Kioson melihat peningkatan harga kumulatif ini sebagai refleksi minat yang tinggi investor retail di Indonesia ke perusahaan startup teknologi.

Direktur Utama PT Kioson Komersial Indonesia Tbk, Jasin Halim mengatakan bahwa Kioson adalah emiten pertama dari startup teknologi yang sahamnya bisa dibeli investor retail di Indonesia. Yang berarti minat investasi ke startup teknologi memang sangat tinggi selama ini, namun hal itu tidak tersalurkan.

(Baca: Kioson Resmi Jadi Startup Pertama yang Terdaftar di BEI)

Tak lama setelah mulai melantai di pasar modal, yaitu pada 12 Oktober lalu, Kioson juga mengumumkan akuisisi terhadap PT Narindo Solusi Komunikasi (Narindo).

Hal ini pula yang membuat pergerakan harga saham KIOS di pasar bergerak di luar kebiasaan atau unusual market activity (UMA) dan begitu juga warannya.

Jasin mengatakan bahwa akuisisi saham sebanyak 99 persen ini akan memperkuat bottom line perseroan. Kioson menargetkan pertumbuhan pendapatan sebanyak 1.900 persen (yoy), menjadi Rp 500 miliar pada akhir 2017.

“Akuisisi ini berperan strategis untuk memperkuat infrastruktur kami di daerah melalui aset yang sudah dimiliki Narindo. Dengan keberadaan Narindo yang fokus di agregator e-voucher, artinya Kioson telah menjaga bisnis perusahaan sejak dari hulu,” jelasnya.

Bursa Efek Indonesia menyebutkan bahwa penghentian sementara ini diambil dalam rangka cooling down.

“Dengan tujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham KIOS dan waran seri I KIOS-W," ujar BEI seperti disebutkan dalam keterbukaan informasi yang diterima Kompas.com.

Kompas TV Menakar Ekonomi Jakarta di Bawah Gubernur Baru
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Whats New
Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Earn Smart
Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Earn Smart
Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Whats New
Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com