Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Clarks Tutup hingga Aplikasi Tuyul, Ini 5 Berita Terpopuler Sepekan

Kompas.com - 04/02/2018, 09:03 WIB

KOMPAS.com - Selama sepekan ini terdapat beberapa topik menarik yang mendapat perhatian pembaca Kompas.com. Berita terkait topik itu pun menjadi artikel terpopuler.

Topik-topik yang menjadi perhatian pembaca tersebut antara lain mengenai rencana penutupan gerai sepatu Clarks tahun ini, kemudian cerita nelayan soal efek penenggelaman kapal oleh Menteri KKP Susi Pudjiastuti, hingga upaya Grab mengatasi tuyul, alias order fiktif para mitranya.

Berikut 5 berita terpopuler di kanal Ekonomi selama sepekan:

1. Diskon Besar-besaran, Gerai Sepatu Clarks Akan Tutup di Indonesia?

Gerai sepatu asal Inggris, Clarks, menberikan diskon besar-besaran di seluruh gerainya di Indonesia. Kabarnya, diskon ini merupakan closing salekarena gerainya akan ditutup.

Dalam laman resminya yang dikutip pada Rabu (31/1/2018), Clarks memberikan diskon bervariasi antara 50-80 persen. Bahkan, Clarks juga memberikan tambahan diskon 20 persen.

Dalam promosinya tersebut, Clarks menambahkan kalimat "Everything must go!" alias semua barang harus habis. Adapun apabila berbelanja dengan menggunakan kartu debit atau kredit, konsumen akan memperoleh diskon 50 persen.

Jika membeli satu produk, konsumen akan memperoleh tambahan diskon 10 persen. Kemudian, jika membeli dua produk, konsumen akan mendapat ekstra diskon 15 persen dan membeli tiga produk akan memperoleh diskon tambahan 20 persen.

Baca selengkapnya di sini

Baca juga: Gerai Clarks Tutup, Ini Penyebabnya Menurut Asosiasi Sepatu

2. Cerita Nelayan Natuna soal Efek Penenggelaman Kapal oleh Menteri Susi

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti saat meninjau SKPT di Selat Lampa, Natuna, Senin (29/1/2018)KOMPAS.com/Yoga Hastyadi Widiartanto Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti saat meninjau SKPT di Selat Lampa, Natuna, Senin (29/1/2018)
 Penenggelaman kapal yang seakan menjadi trademark Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dirasakan berdampak baik bagi sebagian nelayan di Pulau Natuna, Kepulauan Riau.

 Ketua Koperasi Nelayan Pulau Subi Mahyu bercerita bahwa saat ini dia sudah jarang sekali menemukan adanya nelayan asing yang masuk ke perairan Indonesia.

"Sekarang sudah jarang, kapal asing memang sudah turun cukup drastis, tidak seperti dulu," ujar Mahyu saat ditemui di Pelabuhan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Selat Lampa di Natuna, Kepulauan Riau, Senin (29/1/2018).

Dia menambahkan, dirinya memang pernah menjumpai nelayan asing yang mengambil ikan di perairan Indonesia pascakebijakan penenggelaman kapal. Namun, lokasinya sudah bergeser jauh.

Baca selengkapnya di sini

Baca juga: Diteriaki Cantrang oleh Nelayan di Tegal, Menteri Susi Cuek

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen, Rupiah Menguat Dekati Rp 16.000 Per Dollar AS

IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen, Rupiah Menguat Dekati Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Amartha Promosikan Potensi UMKM Lewat The 2024 Asia Grassroots Forum

Amartha Promosikan Potensi UMKM Lewat The 2024 Asia Grassroots Forum

Whats New
Pengembangan Hub 'Carbon Capture and Storage', Pertamina Hulu Energi Gandeng ExxonMobil

Pengembangan Hub "Carbon Capture and Storage", Pertamina Hulu Energi Gandeng ExxonMobil

Whats New
SeaBank Indonesia Bukukan Laba Rp 52 Miliar di Kuartal I-2024

SeaBank Indonesia Bukukan Laba Rp 52 Miliar di Kuartal I-2024

Whats New
Bakal 'Buyback' Saham, Bos ADRO: Sebanyak-banyaknya Rp 4 Triliun

Bakal "Buyback" Saham, Bos ADRO: Sebanyak-banyaknya Rp 4 Triliun

Whats New
Luhut Dorong Maskapai Penerbangan Asing Beroperasi di Indonesia

Luhut Dorong Maskapai Penerbangan Asing Beroperasi di Indonesia

Whats New
Kementerian ESDM: 331 Perusahaan Industri Menghemat Energi pada 2023

Kementerian ESDM: 331 Perusahaan Industri Menghemat Energi pada 2023

Whats New
Home Credit Catat Volume Pembiayaan Rp 2,59 Triliun Sepanjang Kuartal I 2024

Home Credit Catat Volume Pembiayaan Rp 2,59 Triliun Sepanjang Kuartal I 2024

Whats New
Membangun Bisnis Kuliner bersama Boga Hiji

Membangun Bisnis Kuliner bersama Boga Hiji

Whats New
Di Tengah Penurunan Penjualan Unit Baru, Tren Kredit Kendaraan Tetap Tumbuh

Di Tengah Penurunan Penjualan Unit Baru, Tren Kredit Kendaraan Tetap Tumbuh

Whats New
RUPST, Emiten Boy Thohir ADRO Angkat Direktur Baru

RUPST, Emiten Boy Thohir ADRO Angkat Direktur Baru

Whats New
Ketegangan Geopolitik Timur Tengah Dinilai Bikin Saham-saham Berfundamental Bagus Terdiskon

Ketegangan Geopolitik Timur Tengah Dinilai Bikin Saham-saham Berfundamental Bagus Terdiskon

Whats New
Sri Mulyani Sebut Sedang Siapkan Anggaran Pemerintah Prabowo-Gibran

Sri Mulyani Sebut Sedang Siapkan Anggaran Pemerintah Prabowo-Gibran

Whats New
Nilai Ekspor Indonesia Naik Jadi 19,62 Miliar pada April 2024

Nilai Ekspor Indonesia Naik Jadi 19,62 Miliar pada April 2024

Whats New
Adaro Energy Bakal Tebar Dividen Final Rp 6,4 Triliun Tahun Ini

Adaro Energy Bakal Tebar Dividen Final Rp 6,4 Triliun Tahun Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com