Untuk itu, Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian telah menyiapkan beberapa strategi guna mengantisipasi hal itu.
"Pertama kali kan ada jangka pendek, menengah, dan panjang. Yang paling mudah itu memangkas pohon kopi yang bisa dilakukan dalam dua tahun dari sekarang," kata Penasihat Kebijakan Kemenko Perekonomian Lin Che Wei.
Kemudian, lanjut Lin Che Wei, strategi berikutnya adalah dengan mengembangkan keahlian para petani kopi agar bisa berdampak lebih baik terhadap hasil panen.
Hal lain yang akan dilakukan Kemenko Bidang Perekonomian adalah dengan memisahkan lahan pertanian kopi jenis robusta dan arabika dengan tujuan meningkatkan produksi kopi menjadi tiga sampai empat kali lipat.
Baca juga : Ini Strategi Pemerintah Tingkatkan Produksi Kopi Dalam Negeri
"Market keduanya ini berbeda, makanya harus dipisahkan. Robusta untuk mendorong mass market, sedangkan arabika untuk high value produk kopi," imbuh Lin Che Wei.
Strategi lainnya yang tak kalah penting adalah dengan memperkenalkan industri kopi ke sektor pendidikan. Untuk itu, Kemenko Bidang Perekonomian berencana mendirikan SMK Kopi.
"SMK Kopi ini akan berjalan Juli atau Agustus 2018 dan secara bertahap kalau serius 2 sampai 5 tahun produktivitasnya bisa meningkat 2 kali lipat. Saat ini hanya ada beberapa SMK sudah bikin kurikulum hulu hingga hilir, dari tanam hingga industri," pungkas Lin Che Wei.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.