Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berita Populer: Instruksi Menkeu Pasca-OTT KPK hingga Mogok Pilot Garuda

Kompas.com - 07/05/2018, 07:34 WIB
Erlangga Djumena

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap seorang pejabat Kementerian Keuangan dalam operasi tangkap tangan (OTT) pada Jumat (4/5/2018).

Kepala Seksi Pengembangan Pendanaan Kawasan Perumahan dan Pemukiman di Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan, Yaya Purnomo diciduk KPK bersama seorang anggota DPR dari Fraksi Demokrat Amin Santono.

Pihak Kemenkeu pun langsung merespons peristiwa itu. Respons ini menjadi perhatian para pembaca Kompas.com sehingga menjadi salah satu berita terpopuler pada Minggu (7/5/2018) kemarin.

Berita lain yang menjadi sorotan pemebaca adalah mengenai rencana mogok para pilot Garuda Indonesia.

Berikut 5 berita populer di kanal Ekonomi Kompas.com

1. Pejabatnya Kena OTT KPK, Menkeu Instruksikan Ini

Kementerian Keuangan merespons kasus suap yang melibatkan salah satu oknum pejabatnya, Yaya Purnomo, dengan kembali meneliti seluruh proses terhadap APBN 2018.

Yaya merupakan Kepala Seksi Pengembangan Pendanaan Kawasan Perumahan dan Pemukiman di Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan, Kementerian Keuangan.
"Menteri Keuangan telah menginstruksikan kepada seluruh jajaran eselon I untuk meneliti kembali seluruh proses penyusunan dan pembahasan anggaran," kata Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan Nufransa Wira Sakti kepada Kompas.com, Minggu (6/5/2018).

Pria yang akrab disapa Frans ini menjelaskan, arahan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk kembali meninjau seluruh aspek penyelenggaraan anggaran adalah untuk mendeteksi kemungkinan terjadinya potensi korupsi dan penyalahgunaan wewenang lainnya.

Baca selengkapnya: Pejabatnya Kena OTT KPK, Menkeu Instruksikan Ini

2. Karyawan Garuda Mogok, yang Tepuk Tangan justru Para Pesaingnya

Pemerintah berharap karyawan PT Garuda Indonesia (Persero) tbk tidak menggelar aksi mogok karena akan berdampak pada kinerja maskapai dan reputasi penerbangan plat merah itu.

Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Jasa Konsultasi Kementerian BUMN, Gatot Trihargo mengatakan pihaknya berharap semua pihak menyadari karena perusahaan penerbangan tersebut merugi pada tahun lalu.

"Rencana mau mogok, sebenarnya semua pihak harus menyadari bahwa kita perlu sama-sama bagaimana meningkatkan kinerja. Kalau mogok nanti reputasi Garuda juga," katanya, Sabtu (5/5/2018).

Menurut dia, dengan sejumlah permasalahan yang dialami perseroan, akan semakin rumit jika karyawan ikut mogok. Untuk itu pihaknya berharap karyawan dan manajemen ikut membantu agar bangkit.

Baca selengkapnya: Karyawan Garuda Mogok, yang Tepuk Tangan justru Para Pesaingnya

3. Ini Laporan Harta Kekayaan Pejabat Kemenkeu yang Tertangkap KPK  

Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) telah menetapkan Yaya Purnomo, pejabat Kementerian Keuangan, sebagai tersangka dalam kasus suap APBN Perubahan 2018 melalui operasi tangkap tangan pada Jumat (4/5/2018).

Selain Yaya, KPK juga menetapkan status tersangka kepada anggota Komisi XI DPR RI dari Partai Demokrat Amin Santoso, kontraktor di Pemerintah Kabupaten Sumedang Ahmad Ghiast, dan Eka Kamaluddin sebagai pihak swasta yang jadi perantara.

Yaya menjabat Kepala Seksi Pengembangan Pendanaan Kawasan Perumahan dan Pemukiman, Direktorat Evaluasi Pengelolaan dan Informasi Keuangan Daerah, Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan, Kementerian Keuangan.

Selaku pejabat negara, Yaya telah melaporkan harta kekayaannya ke KPK sejak tahun 2011.

Baca selengkapnya: Ini Laporan Harta Kekayaan Pejabat Kemenkeu yang Tertangkap KPK

4. Jadi Karyawan Juga Bisa Jadi Kaya, Ini Caranya

Sudah sejak lama anggapan menjadi karyawan akan sulit untuk kaya dan sukses. Inilah mengapa banyak orang yang bercita-cita ingin menjadi seorang pengusaha. Sebab banyak anggapan bahwa jadi seorang pengusaha akan lebih mudah kaya dan sukses ketimbang hanya jadi seorang karyawan.

Anggapan tersebut memang tidak sepenuhnya keliru. Sebab sebagian besar orang kaya di dunia memang merupakan pengusaha. Namun, menjadi seorang pengusaha pun tak semudah yang dibayangkan.

Banyak liku yang harus ditempuh untuk mencapainya. Belum lagi risiko kegagalan yang selalu saja mengintai. Menjadi pengusaha itu tak memiliki waktu kerja yang tetap.

Bahkan, mungkin ketika Anda terlelap dalam tidur, mereka masih terjaga demi menjalankan bisnis yang sedang dikembangkan.

Baca selengkapnya: Jadi Karyawan Juga Bisa Jadi Kaya, Ini Caranya

5. Pelemahan Rupiah Diprediksi Berlanjut hingga Sepekan ke Depan

Tren pelemahan rupiah dinilai masih akan berlangsung hingga sepekan ke depan. Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dalam sepekan ini ada pada level Rp 13.700 sampai Rp 13.800, dan sempat pada level Rp 13.965 per Kamis (3/5/2018), sekaligus merupakan yang tertinggi dan hampir menyentuh angka Rp 14.000.

"Pelemahan kurs rupiah prediksinya akan berlanjut hingga pekan depan seiring terus keluarnya dana asing di pasar saham Rp 3 triliun dalam seminggu ini," kata ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira Adhinegara saat dihubungi Kompas.com, Minggu (6/5/2018).

Bhima menambahkan, faktor lain yang turut mendorong tren pelemahan rupiah sepekan ke depan adalah permulaan kuartal II 2018 di mana terjadi pembagian dividen emiten yang turut mempengaruhi permintaan lebih tinggi terhadap dollar AS.

Baca selengkapnya:  Pelemahan Rupiah Diprediksi Berlanjut hingga Sepekan ke Depan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com